RSMH Palembang Jelaskan Penyebab Antrean Pasien "Diganti" Tas hingga Batu Bata

Konten Media Partner
21 Januari 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSMH dr Martha Hendry saat memberikan keterangan, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSMH dr Martha Hendry saat memberikan keterangan, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSMH Palembang dr Martha Hendry menjelaskan terkait viral foto antrean pasien di Poli Rehabilitasi Medik yang diganti dengan tas hingga batu bata sejak pukul 02.00 WIB, pada Kamis (19/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Martha membenarkan kejadian tersebut. Namun, antrean tersebut terjadi di luar jam operasional poli rehabilitasi medik, sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sebenarnya pihak rumah sakit belum buka pada pukul 02.00 WIB dan pagar pun ditutup pada jam tersebut, dibuka hanya untuk pasien kritis saja dan harus seizin pihak keamanan. Itulah yang masih kami selidik kenapa mereka bisa masuk," kata dia, Sabtu (21/1/2022).
Martha menyebutkan pelayanan RS baru dibuka pukul 07.00 WIB. Pihaknya menduga banyak oknum calo memperebutkan nomor antrean untuk dijual kembali kepada pasien, dan memanfaatkan situasi yang ada.
"Itu kenapa diwakili batu, helm dan botol ya karena orangnya tidak ada, kami telah selidiki bahwa batu, botol dan helm itu dititipkan oleh mereka ke salah satu perwakilan. Kita tahu di luar sana ada oknum yang memperjualbelikan nomor antrean," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan untuk poli rehabilitasi medik memang mengalami lonjakan jumlah pasien setelah kasus COVID-19 menurun. Situasi ini diduga dimanfaatkan oknum calo untuk menjual nomor antrean ke pasien.
"Kita tidak menutupi juga bahwa hal itu dapat terjadi karena adanya lonjakan pasien," terang dia.
Martha mengeklaim, antrean viral tersebut hanya terjadi di poli rehabilitasi medik. Hal itu terjadi, karena hanya poli rehabilitasi medik lah satu-satunya yang belum beralih ke antrean online.
"Kalau poli yang lain itu memang pendaftaran dilakukan secara online sejak lama, hanya Poli Rehabilitasi Medik saja yang belum karena masih ada kendala," jelas dia.
Namun per tanggal 24 Januari 2024 mendatang pihaknya, sudah mengalihkan seluruh pelayanan lewat antrean online. Kejadian antrean batu dan helm tersebut diharapkan tidak terulang kembali.
ADVERTISEMENT
"Selasa 24 Januari nanti untuk Poli Rehabilitasi Medik juga akan diberlakukan pendaftaran secara online," tutur Martha.
Martha menilai, beralihnya antrean ke online diharapkan makin memudahkan masyarakat untuk berobat. Masyarakat dapat mengakses antrean dari rumah.
Hal ini diyakini akan menutup ruang bagi calo untuk menjual belikan nomor antrean. Sehingga masyarakat yang mendapat nomor antrean sesuai jadwal berobatnya bisa datang tanpa harus berurusan dengan calo.
"Kalau online kan harus daftar masing-masing, jadi oknum calo tidak ada ruang lagi," kata dia.