Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
RSMH Palembang Kembangkan Penanganan Penyakit Jantung Tanpa Operasi
15 Juni 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang kini terus melakukan penanganan dan pengembangan mengatasi kasus kompleks jantung tanpa tindakan operasi salah satunya menggunakan teknologi canggih IVUS (Intravascular Ultrasound) dan Rotablator, seperti penyakit jantung koroner.
ADVERTISEMENT
Salah satu dokter subspesialistik perawatan intensif dan kegawatan kardiovaskular kardiologi intervensi RSMH Palembang, dr Edrian, menjelaskan IVUS adalah teropong ultrasonik yang mampu melihat langsung kondisi di dalam pembuluh darah sehingga pemasangan ring menjadi lebih akurat.
“Sementara untuk rotablator adalah sejenis burr yang mampu memecah dan menghaluskan pembuluh darah yang kaku dan keras,” katanya, Selasa (15/6).
Dua alat ini sangat dibutuhkan pada beberapa kasus khusus, seperti kasus pada daerah percabangan (bifurkasio) dan pengapuran (kalsifikasi) dikategorikan sebagai kasus sulit dengan kondisi balon dan ring jantung yang tidak dapat mengembang dengan baik.
“Saat ini ada 9 pasien yang sedang ditangani dan kini dalam kondisi baik dan tim pelayanan jantung intervensi RSMH akan selalu siap melayani masyarakat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RSMH dr. Bambang Eko Sunaryanto, mengatakan, RSMH dengan teknologi dapat melakukan pengobatan pasien tidak perlu melalui operasi.
Lama perawatan sekitar 3 hari sehingga dari segi pembiayaan sangat efisien. Pengobatan canggih ini juga dapat diakses oleh peserta asuransi pemerintah (BPJS).
“Ini kabar baik bagi masyarakat Sumsel, dan semua prosedur tersebut dapat dilakukan di kota Palembang sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar kota atau keluar negeri,” katanya.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan pada fungsi jantung karena penyempitan pada pembuluh darah koroner atau arteri koroner.
Gejala umum penyakit jantung koroner adalah nyeri dada atau angina pectoris, sesak nafas, dan gejala pertama dapat berupa serangan jantung yang fatal.
Serangan jantung terjadi saat salah satu cabang arteri koroner tersumbat total akibat pecahnya plak aterosklerosis secara mendadak (eno)
ADVERTISEMENT
Live Update
ASN Kemendiktisaintek membentangkan spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri", Senin (20/1). Sejumlah karangan bunga bertuliskan kata-kata satir juga ditujukkan kepada Menteri Satryo Soemantri.
Updated 20 Januari 2025, 12:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini