Konten Media Partner

RSMH Palembang Nonaktifkan Dokter Konsulen yang Tendang Testis PPDS

23 April 2025 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSMH Palembang. Foto : Dokumen Kemenkes
zoom-in-whitePerbesar
RSMH Palembang. Foto : Dokumen Kemenkes
ADVERTISEMENT
Dokter konsulen di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang berinisial YS resmi dinonaktifkan dari seluruh tugasnya setelah terbukti melakukan kekerasan fisik terhadap dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi berinisial S. Keputusan disampaikan Direktur Utama RSMH, dr. Siti Khalimah
ADVERTISEMENT
"Mulai 22 April 2025 (kemarin), dokter YS dinonaktifkan dari semua tugasnya, baik sebagai konsulen maupun pengajar di rumah sakit," ujar dr. Siti, Rabu 23 April 2025.
Sebagai dokter Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tindak lanjut terhadap YS kini berada di bawah kewenangan kementerian. RSMH telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Kemenkes untuk penanganan lebih lanjut dan pemberian sanksi yang sesuai.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada Kemenkes untuk menentukan sanksi yang tepat bagi dokter YS," tambahnya.
Kekerasan terjadi pada Minggu (20/4) di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUP Mohammad Hoesin dan terekam oleh kamera CCTV. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihak manajemen RSMH dan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (UNSRI), YS menendang bagian testis S karena emosi terhadap kinerja korban yang dinilai tidak sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
"Tindakan itu bukan pelecehan, tetapi karena ketidaksabaran dokter YS. Dalam situasi ICU yang serba cepat, beliau tidak bisa menerima kinerja yang dianggap tidak memadai," jelas dr. Siti.
Meski mengalami hematoma di bagian testis dan sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), kondisi dokter S kini telah membaik. Ia bahkan telah kembali bertugas sehari setelah insiden.
"Kondisi dokter S sudah pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa di rumah sakit," ungkap dr. Siti.
Kasus kekerasan ini pertama kali mencuat melalui unggahan di akun Instagram @ppdsgramm, di mana narasi menyebut bahwa korban adalah PPDS anestesi yang ditendang oleh konsulennya hingga mengalami cedera serius. Unggahan tersebut langsung menuai perhatian luas, mendorong pihak rumah sakit untuk segera bertindak.
ADVERTISEMENT
Pihak RSUP Mohammad Hoesin menyatakan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungannya, sekaligus memastikan terciptanya lingkungan kerja yang profesional dan aman bagi seluruh tenaga kesehatan.