RSUD di OKU Timur Diduga Tolak Pasien BPJS yang Hendak Melahirkan

Konten Media Partner
14 Maret 2023 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiono pasien yang sempat ditolak RSUD saat hendak melahirkan. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Tiono pasien yang sempat ditolak RSUD saat hendak melahirkan. (ist)
ADVERTISEMENT
M Ridon (36 tahun), suami dari pasien BPJS Kesehatan bernama Triono (32 tahun) mengeluhkan pelayanan di RSUD Martapura, Kabupaten OKU Timur, yang menurutnya telah menolak istrinya saat akan melahirkan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengakuannya, peristiwa itu berawal saat istrinya hendak melahirkan anak kembar dan ditangani oleh bidan di Desa Tulang Bawang, pada 5 Maret 2023.
"Karena kembar, proses lahiran anak pertama bisa berlangsung secara normal," katanya, Selasa 14 Maret 2023.
Namun, untuk anak kedua bidan mengalami kendala dan menyarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit karena posisi bayi melintang agar dapat dilakukan operasi caesar.
Ia bersama keluarga lalu membawa istrinya ke IGD RSUD Martapura, tak lama kemudian ia dihampiri petugas rumah sakit dan menanyakan apakah akan melalui jalur umum atau BPJS.
"Karena saya punya (BPJS), jadi saya pilih jalur itu," katanya.
Setelah diminta menunggu beberapa menit, Ridon menyebut kembali dihampiri petugas sebelumnya, dan menyampaikan dokter untuk operasi caesar tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Iya disampaikan dokternya saat itu tidak ada dan belum bisa dipastikan," kata dia.
Mengingat kondisi istrinya yang sudah mendesak, Ridon kemudian memutuskan membawa ke klinik swasta di Baturaja untuk segera dilakukan operasi caesar.
"Alhamdulillah istri dan anak saya selamat mereka sehat, memang butuh biaya sekitar Rp 12 juta," katanya.
Atas kejadian itu, ia berhadap kepada manajemen RSUD dapat berbenah dan memberikan pelayanan yang baik meskipun kepada pasien BPJS Kesehatan.
"Saya tiap bulan rutin membayar iuran, tapi kalau saat mendesak tidak bisa digunakan jadinya percuma saja," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Martapura, Dedi Damhudi, mengatakan akan investigasi dan mengevaluasi atas peristiwa tersebut.
"Kami akan investigasi dulu, dan kalau memang terbukti ada kelalaian maka akan dilakukan tindakan tegas agar peristiwa seperti itu tidak terulang kembali," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, manajemen RSUD juga akan berkunjung ke rumah yang bersangkutan untuk bersilaturahmi dan meluruskan apa yang terjadi.
"Saya berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang," katanya.