Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Rumah Sintas, Tongkrongan Anak Muda di Palembang Sambil Seruput Kopi
13 Agustus 2022 21:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Saat ini trend kedai kopi menjadi spot favorit anak muda untuk berkumpul dan bercengkrama atau menikmati secangkir kopi yang dibuat oleh barista. Kedai kopi kekinian sudah memadati Kota Palembang dengan beragam fasilitas yang memberi kenyamanan bagi para pengunjungnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tempat menikmati pahitnya kopi racikan, tak sedikit kedai kopi di Palembang yang menawarkan ruang khusus bagi penggerak seni, pecinta musik atau juga yang sedang menggeluti dunia literasi.
Seperti halnya bernama kafe Rumah Sintas Berlokasi di Jalan Jambu No.4, 30 Ilir, Ilir Barat II, Kota Palembang. Memasuki halaman kafe bernama Rumah Sintas langsung disambut pepohonan rindang ditambah lagi dengan Jendela berukuran besar di bagian depan dan samping menambah kesan kafe ini bukan seperti kafe pada umumnya.
Jika melewatinya sekilas tentu banyak yang menyangka Rumah Sintas bukanlah sebuah tempat nongkrong dan ngopi anak muda Palembang. Tempat ini hanyalah bangunan rumah biasa seperti bangunan lain di sekitarnya.
"Betul sekali kalau mengira tempat ini kayak rumah karena ini memang rumah yang kami sulap jadi seperti ini," ujar pemilik Rumah Sintas, Anton Tri Susilo.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 27 tahun itu mengaku kerap mendengar komentar tentang kafe miliknya yang disebut tempat pulang oleh para pengunjung.
Bila masuk ke kafe itu, pengunjung akan disuguhi beragam hal unik. Kopi dan menu lainnya sudah pasti ada seperti laiknya kafe biasa. Namun, ada pula ratusan buku dan zine yang bisa dibaca gratis.
Selain itu, ada pula pilihan tempat duduk. Beberapa ada di beberapa ruangan di dalam rumah dan belasan kursi di halaman belakang.
"Banyak yang bilang ini rumah nenek karena bangunan zaman Belanda. Bahkan, kalau ngopi pengunjung ada yang duduk di teras," katanya lagi.
Anton pun menjelaskan awal mulanya meresmikan Rumah Sintas pada Februari 2021 lalu bersama sahabatnya, Juansah. Berdiri saat sebagian besar kafe lain tutup membuatnya terinspirasi memberikan nama Rumah Sintas yang memiliki arti sebagai tempat bertahan.
ADVERTISEMENT
"Sintas itu kalau dalam bahasa Inggris survive. Kami pun ingin survive dari sisi ekonomi dan juga soal hobi," kata dia.
Meski tak ingin menyebut besaran modal yang digunakan untuk membuka usaha kafe ini, Anton menyebut dana itu berasal dari uang tabungan selama menjadi karyawan swasta.
Setelah 1,5 tahun beroperasinya keduanya mengaku sudah balik modal.
Tak hanya memberi alternatif pilihan menikmati kopi, Rumah Sintas pun kerap menjadi lokasi untuk berbagai kegiatan.
Misalnya saja, Pekan Raya Sintas, Festival Bulan Juni hingga diskusi soal lingkungan.
"Kami berdua sama-sama mantan karyawan yang ingin punya usaha dan bisa mengakomodir kawan-kawan yang ingin ngopi atau sekadar diskusi soal buku, film atau musik," jelas Anton.
Sebagai informasi tambahan, kafe ini menyediakan aneka minuman kopi dan non kopi dengan harga mulai dari belasan ribu. Begitu pula untuk beragam jenis menu makanan.
ADVERTISEMENT
Kopi yang disediakan berasal dari kopi lokal Sumsel yakni jenis kopi robusta dan Arabika yang dihasilkan petani kopi di Pagaralam. Tak jarang pula ada pilihan kopi dari daerah lain seperti Lampung.
"Kalau sempat boleh mampir dan rasakan sensasi ngopi yang beda dari kafe lainnya," ujar Anton