Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Sambut Imlek, Warga Tionghoa Palembang Padati Kelenteng Dewi Kwan Im
29 Januari 2025 11:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahun ini merupakan tahun shio ular dengan elemen kayu yang melambangkan praktik Feng Shui, yang artinya mendukung energi positif dan rasa aman.
Puncak malam tahun baru dibuka dengan pembakaran dupa di depan kelenteng yang disambut meriah pada pukul 12 malam.
Pengurus Kelenteng Kwan Im, Harun, menjelaskan bahwa setiap instrumen dalam peribadatan mempunyai makna sendiri.
Sepasang lilin adalah simbol orang tua yang dapat diartikan sebagai orang yang menerangi jalan manusia. Lalu, dupa sebagai media sembahyang diartikan sebagai keberkahan yang turun jika para dewa mencium bau asapnya. Selain itu, ada pula kertas sembahyang sebagai perwujudan rasa terima kasih manusia atas rezeki yang diberikan.
"Itu makna-makna yang selama ini tersirat oleh masyarakat Tionghoa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan makna dari pelepasan burung pipit, atau kata lainnya Fang Sheng, yang artinya membuang kesialan.
"Kalau kami menyebutnya Fang Sheng, yaitu melepaskan burung ke habitat aslinya sebagai lambang dari membuang kesialan," katanya.
Harun, mengatakan bahwa perayaan tahun ini tidak memiliki perbedaan dari tahun sebelumnya, lalu dalam perayaan Imlek juga tidak memiliki tema khusus sebab perayaan ini tidak punya momen tertentu, hanya ungkapan rasa terima kasih karena telah menjalani tahun terakhir dengan rezeki yang diberikan.