Konten Media Partner

Sejarah Bank Sumsel Babel: Pernah Dikuasi Penguasa Perang

4 November 2019 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Sumsel Babel Jakabaring. Foto. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bank Sumsel Babel Jakabaring. Foto. Istimewa
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 62 tahun sejak didirikan 6 November 1957 Bank Sums Babel terus bertransformasi, namun banyak yang belum mengetahui bahwa PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung ini sempat dikuasai penguasa perang.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasional Bank Sumsel Babel Oktiandi mengatakan, kantor ini saat pertama berdiri bernama PT Bank Pembangunan Sumatera Selatan yang didirikan berdasarkan Keputusan Panglima Ketua Penguasa Perang Daerah Sriwijaya Tingkat I Sumatera Selatan Nomor 132/SPP/58.
"Saat itu bank ini masih dikuasi penguasa perang, barulah selanjutnya diberlakukannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah," kata Oktiandi, Senin (4/11).
Dijelaskan, saat itu bank ini disebut dengan Bank Sriwijaya dan sempat diakusisi Bank BCA pada perjalananya. "Sahamnya saat itu tetap dikuasai penguasa perang sebesar 50 persen," katanya.
Oktiandi bilang, sejak saat itulah secara resmi seluruh kegiatan PT. Bank Pembangunan Sumatera Selatan menjadi milik Pemda Sumsel dengan status badan hukum perusahaan daerah.
"Jadi izin usaha ketika itu dikeluarkan oleh Menteri Urusan Bank Central atau Gubernur Bank Indonesia pasa 1963, jadi cukup panjang perjalanannya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Setelah mengalami beberapa kali perubahan barulah diberlakukannya UU tentang perbankan dan mengubah mengubah bentuk badan hukum dari perusahaan daerah menjadi Perusahaan Persero Terbatas di tahun 2000.
Seiring waktu berjalan, Bank Sumsel Babel melakukan berbagai perubahan yang mendasar dan menyeluruh agar mampu bersaing pada era otonomi daerah. "Tahun 2009 Bank Sumsel berubah nama menjadi Bank Sumsel Babel dan hingga saat ini saham mayoritas dikuasi Pemda Sumsel," katanya. (eno)