Seorang Petani di Sumsel Diterkam dan Diseret Harimau hingga Tewas

Konten Media Partner
13 Desember 2019 12:09 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi harimau Sumatera (Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harimau Sumatera (Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Teror harimau di beberapa wilayah Sumatera Selatan, masih terus terjadi. Kali ini Mustadi (50 tahun), petani asal Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, tewas diterkam satwa liar tersebut.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Kamis (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, korban bersama rekannya, Irian (32 tahun), tengah menggiling kopi di kebun milik Muplih, yang berada di pelataran Pedamaran Hutan Seribu, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.
Kemudian, usai keduanya menggiling kopi, korban berniat akan mengambil burung pikat miliknya yang jaraknya sekitar 10 meter dari pondok kebun. Lalu, Irian melihat ada seekor harimau yang berjalan menuju korban, Irian pun kemudian berteriak untuk memperingatkan korban. Akan tetapi harimau tersebut langsung menerkam dan menyeret tubuh korban.
Melihat hal itu, Irian berlari ke pondok dan memukul mukul seng untuk membuat suara gaduh agar harimau tersebut pergi. Upaya itu ternyata berhasil, satwa itu mulai meninggalkan korban yang telah tergeletak. Selanjutnya, Irian yang berniat menolong lalu mendekat ke posisi korban.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, saat Irian sudah hampir dekat dengan korban, tiba-tiba harimau itu mendekat lagi dan hendak menyerang. Sadar dirinya dalam bahaya, Irian kemudian berlari untuk menyelamatkan diri ke pondok kebun milik warga lainnya. Saat itu, dirinya bertemu dengan Arif, dan kemudian berhasil menghubungi sejumlah kerabat di Desa Pajar Bulan.
Kepala kepolisian Resor Lahat, AKBP Ferry Harahap, membenarkan informasi mengenai adanya petani yang diterkam harimau tersebut. Menurutnya, petugas bersama warga yang tiba di lokasi menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, kemudian tubuh korban dievakuasi ke Puskesmas Pajar Bulan.
"Saat ditemukan kondisi tubuh korban mengenaskan. Terdapat sejumlah luka di leher, dada, dan sebagian organ dalam hilang, hingga ke bagian kaki," katanya.
Menurutnya, petugas sudah meminta agar pihak keluarga melakukan autopsi pada tubuh korban. Namun, hal itu ditolak dan pihak keluarga sudah membuat surat pernyataannya. Untuk selanjutnya, jenazah telah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mengimbau agar untuk sementara waktu masyarakat dapat mengurangi aktivitas di kebun hingga sampai dinyatakan aman dari teror harimau," katanya. (jrs)