Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Siswa MAN 2 Palembang Kecewa Usai Terancam Gagal Ikut SNBP
6 Februari 2025 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Harapan besar yang semula menyala bagi Aliya Handayani dan M. Obert Jodi untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP ) kini berubah menjadi kekecewaan. Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palembang itu merasa perjuangan mereka selama ini terancam sia-sia setelah mengetahui data mereka belum masuk ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Aliya, salah satu siswa eligible yang seharusnya bisa mengikuti SNBP, mengaku sedih karena hingga kini datanya belum berhasil diunggah oleh sekolah.
“Tentunya rasanya kecewa, data kami belum masuk ke PDSS. Padahal, awalnya senang karena bisa masuk daftar siswa yang berhak ikut SNBP,” ujar Aliya saat ditemui di MAN 2 Palembang, Selasa (4/2/2025).
Aliya menjelaskan bahwa untuk bisa menjadi bagian dari siswa *eligible* bukanlah hal mudah. Sejak kelas satu, ia selalu berusaha menjaga nilai agar tetap tinggi, berharap dapat lolos SNBP tanpa harus melalui jalur ujian.
“Dari kelas satu saya selalu berusaha belajar dengan konsisten untuk mempertahankan nilai. Sekarang hanya bisa berharap ada solusi agar data kami tetap bisa dimasukkan,” ungkap Aliya, anak pasangan Nurjanah dan Dwi Prabowo.
Siswi yang bercita-cita kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu juga berharap, jika akhirnya tetap tidak bisa ikut SNBP, sekolah bisa menghadirkan tutor atau bimbingan khusus untuk membantu mereka dalam menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Senada dengan Aliya, M. Obert Jodi juga merasakan kekecewaan mendalam. Siswa berusia 17 tahun itu awalnya sangat antusias ketika mengetahui dirinya memenuhi syarat SNBP. Namun kini, ia justru harus menerima kenyataan bahwa datanya belum masuk ke PDSS.
“Kecewa pasti ya, apalagi tahu kalau tidak bisa ikut SNBP hanya karena data belum terdaftar di sistem. Rasanya perjuangan mempertahankan nilai jadi sia-sia,” kata Jodi.
Jodi yang bercita-cita melanjutkan studi di Jurusan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) masih berharap panitia membuka kembali sistem agar data mereka bisa diunggah.
“Iya, masih tetap berharap ada kesempatan untuk ikut SNBP. Tapi kalau pun memang tidak bisa, saya harap sekolah bisa memberikan bimbingan tambahan atau les untuk persiapan UTBK,” tambahnya.
ADVERTISEMENT