Siswa SMA di Sumsel Wafat saat MOS, Diduga Kelelahan Jalan Kaki 4 Km

Konten Media Partner
13 Juli 2019 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga korban saat berada di RS Bhayangkara Palembang (Dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban saat berada di RS Bhayangkara Palembang (Dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
Seorang siswa baru Sekolah Menengah Atas (SMA), Delwin Berli Juliandro (14), wafat usai mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Taruna Palembang. Sebelumnya, korban sempat tak sadarkan diri saat masih mengikuti kegiatan MOS dan dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (13/7).
ADVERTISEMENT
Korban yang diketahui sebagai warga Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, ini sudah berada di RS Bhayangkara Palembang guna menjalani autopsi.
Paman korban, Aswin, mengatakan awalnya korban mengikuti serangkaian kegiatan MOS dari pihak sekolah SMA Taruna Palembang. Kegiatan tersebut cukup membuat korban kelelahan. Salah satunya, aksi long march atau berjalan kaki dari Kelurahan Talang Jambe hingga Sukabangun, Palembang. Jarak yang ditempuh sekitar 4 kilometer pada pukul 01.00 WIB.
"Usai jalan jauh tersebut, ada kegiatan lainnya yakni aksi untuk melalui parit selebar dua meter. Nah, saat itu korban pingsan dan langsung dilarikan ke RS Myria oleh pihak sekolah. Akan tetapi, kata dia, setibanya di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB," katanya.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa tersebut, orang tua korban kemudian membuat laporan ke Polresta Palembang. Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, AKP Heri, membenarkan adanya laporan dugaan tindak penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia.
"Saat ini masih dalam penyelidikan petugas," katanya.
Sementara itu, dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, Indra Sakti Nasution, mengatakan ditemukan memar di kaki, kepala, dan dada korban. Jumlahnya cukup banyak. Selain itu ada juga gumpalan darah di kepalanya.
"Untuk memastikan penyebab kematian masih harus menjalani sejumlah pemeriksaan," katanya. (jrs)