Konten Media Partner

Sriwijaya FC Kini: Gaji 28 Pemain Ditunggak, Manajemen Digugat

25 April 2019 18:02 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemain Sriwijaya FC saat mengikuti latihan di Stadion Jakabaring Palembang (Dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemain Sriwijaya FC saat mengikuti latihan di Stadion Jakabaring Palembang (Dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
28 pemain Sriwijaya FC melayangkan gugatan kepada manajemen karena menunggak pembayaran gaji pemain musim 2018 hingga mencapai Rp 2,9 miliar. Dua pemain Sriwijaya FC, Rangga Pratama dan Berry Rahmanda, didampingi kuasa hukum Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), mendaftarkan pengajuan gugatan tersebut ke Pengadilan Negeri Klas 1A Palembang, Kamis (25/4).
ADVERTISEMENT
Rangga mengatakan, langkah yang diambil tersebut merupakan keputusan yang cukup sulit. Terutama, dirinya pemain asal Sumatera Selatan. Namun, tidak ada jalan lain selain gugatan karena upaya jalan damai sebelumnya selalu menemui jalan buntu.
“Bertemu manajemen sudah, tapi tidak ada titik temu. Sampai akhirnya kita melapor ke APPI untuk melayangkan gugatan,” katanya.
Meski demikian, Rangga mengatakan, para pemain Sriwijaya FC masih tetap membuka kesempatan untuk bertemu kembali dengan manajemen untuk berdiskusi mencari penyelesaian masalah tersebut.
Dua pemain Sriwijaya FC, Rangga Pratama dan Berry Rahmanda bersama kuasa hukum APPI Riza Hufaizda saat menunjukan berkas gugatan di PN Palembang. (Urban Id)
“Kalau manajemen masih mau mengajak bertemu, kami buka pintu damai. Akan kami terima iktikad baik. Tapi gugatan ini juga jalan terus,” katanya.
Kuasa Hukum APPI, Riza Hufaida, mengatakan pihaknya mendaftarkan gugatan terhadap para tergugat, yakni PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen Sriwijaya FC, PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSSI, dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pemain Sriwijaya FC mengaku sudah berupaya bertemu manajemen untuk membicarakan gaji dan down payment (DP) yang hingga kini belum dibayar tersebut secara kekeluargaan. Namun, tidak juga menemukan solusi. Hingga akhirnya, para pemain mendatangi APPI meminta bantuan hukum.
“Di samping itu juga, pemain semakin kecewa karena klub malah merekrut pemain baru. Informasinya, pemain baru ini sudah dibayarkan DP-nya oleh klub. Seharusnya klub bayar pemain lama dulu baru rekrut pemain baru,” katanya.
Riza mengatakan, APPI sudah mengikuti ketentuan dalam upaya penyelesaian tuntutan dibayarkannya gaji pemain ini. Berawal dari membuat surat konfirmasi terhadap manajemen, hingga 3 kali melayangkan surat somasi. Namun, belum juga mendapat solusi.
Ditemui terpisah, Sekretaris PT SOM, Faisal Mursyid, menyampaikan permohonan maafnya kepada para pemain atas belum terselesaikannya sejumlah kewajiban klub kepada pemain. Menurutnya, manajemen sudah melakukan segala upaya untuk segera meminta pencairan dana subsidi yang belum diterima dari PT LIB.
ADVERTISEMENT
Dirinya berujar, nominal subsidi yang seharusnya diterima Sriwijaya FC lebih dari cukup untuk melunasi tunggakan gaji pemain.
“Kami sudah meminta PT LIB untuk langsung mentransfer uang tersebut langsung ke rekening para pemain. Sudah kami berikan rinciannya kepada PT LIB. Dan kami minta juga agar masalah ini bisa diselesaikan sebelum jadwal liga tahun ini dimulai,” katanya.
Dia menjelaskan, dia tidak bisa melarang keputusan para pemain yang melayangkan gugatan ke pengadilan tersebut. Meski tidak menampik pembicaraan secara kekeluargaan lebih disukai pihak manajemen, namun pihaknya siap apabila gugatan tersebut masuk ke meja hijau.
“Manajemen tidak dalam posisi menentukan apakah harus gugat atau tidak, itu keputusan pemain. Kami tidak melarang, meskipun alangkah baiknya didiskusikan secara kekeluargaan,” katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT