Konten Media Partner

Survei FIXPOLL: Elektabilitas Toha-Rohman Unggul di Pilkada Muba

23 November 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA saat merilis hasil survei Pilkada Muba. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA saat merilis hasil survei Pilkada Muba. (ist)
ADVERTISEMENT
Lembaga survei nasional FIXPOLL Indonesia baru saja merilis hasil survei peta elektabilitas Pilkada Musi Banyuasin (Muba) 2024.
ADVERTISEMENT
Hasilnya pasangan nomor urut 2 Toha-Rohman mengalami peningkatan elektabilitas yang signifikan sementara paslon nomor urut 1 Lucianty-Syafaruddin mengalami penurunan elektabilitas.
Elektabilitas Toha-Rohman 55,1 persen sedangkan Lucianty-Syafaruddin 42,2 persen, Toha-Rohman unggul 12,9 persen selisih elektabilitas. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu atau merahasiakan jawabannya 2,7 persen.
Dari 3 hasil survei FIXPOLL Indonesia yakni pada periode September, Oktober, dan November 2024 memperlihatkan konsistensi tren penurunan elektabilitas untuk Lucianty-Syafaruddin.
Di mana pada September elektabilitas Lucianty-Syafaruddin 58 persen, lalu di Oktober menurun menjadi 50 persen, dan hanya 42 persen di November. Sementara itu Toha-Rohman konsisten mengalami kenaikan elektabilitas selama 3 bulan berturut-turut, pada September elektabilitas Toha-Rohman 32 persen, lalu di Oktober naik menjadi 38 persen, dan November mengalami kenaikan signifikan menjadi 55 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA, menjelaskan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas Lucianty-Syafaruddin yakni isu korupsi dimana ada blunder politik dari tim Lucianty-Syafaruddin dalam menanggapi isu korupsi.
"Elektabilitas Lucianty-Syafaruddin menurun karena beberapa faktor yaitu isu pernah terpidana kasus korupsi yang menyebabkan goyahnya kepercayaan publik," katanya, Sabtu, 23 November 2024.
Selanjutnya blunder pernyataan tim Lucianty bahwa Luci tidak korupsi melainkan korban juga berperan dalam turunnya elektabilitas pasangan ini, yang semula hanya 30 persen orang tahu rekam jejak kasus korupsi Lucianty di saat bersamaan 80 persen masyarakat merespon negatif rekam jejak kasus korupsi kandidat.
"Atas vidio viral tersebut memantik masyarakat mencari informasi yang utuh, era digital memudahkan warga mendapat kebenaran informasi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kenaikan elektabilitas Toha-Rohman juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya Toha-Rohman dinilai sebagai paslon yang bersih dari korupsi, berasal dari etnis yang sama yaitu orang Muba, program pasangan ini dinilai pro rakyat dan lebih realistis.
"Temuan kami di lapangan menunjukkan elektabilitas Toha-Rohman naik karena pasangan ini dipersepsikan bersih dari korupsi, lalu juga dinilai sebagai sesama orang Muba, dan masyarakat juga memandang program Toha-Rohman lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan rakyat," paparnya.
Adapun survei dilakukan pada periode 17-21 November 2024, dengan jumlah responden sebanyak 840 warga yang sudah memiliki hak pilih dan mendapat kesempatan wawancara langsung oleh enumerator terlatih.