Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Tak Punya Buku Bahasa Inggris, Siswa SMP di Prabumulih Diusir dari Kelas
9 November 2024 20:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Siswi kelas 7 SMP Negeri 7 Prabumulih , Sumsel dikeluarkan dari kelas oleh gurunya, dengan alasan tak memiliki buku Bahasa Inggris.
Kejadian ini diketahui setelah video viral di medsos saat seorang pria menceritakan peristiwa siswi yang dikeluarkan dari kelas saat jam belajar.
"Ada siswi yang melapor pada saat jam belajar dikeluarkan karena tidak memiliki buku bahasa Inggris, " kata pria pada video tersebut.
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik yang dilihat Urban Id, pria itu juga meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih agar menindak oknum guru dan kepala SMP negeri karena pada saat jam pelajaran seorang siswi dikeluarkan karena tak membawa buku bahasa Inggris.
"Tolong ditindaklanjuti bapak Kepala Dinas, bapak Wali Kota oknum guru yang tidak ada perikemanusiaan itu," lanjut pria itu.
Pria itu juga menyebutkan guru itu juga meminta ke siswa yang ada di dalam kelas untuk menyoraki siswi yang tidak memiliki buku Bahasa Inggris.
"Oknum guru itu juga menyuruh murid lain menyoraki adinda ini, tolong ditindaklanjuti, Pak," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Prabumulih Ridwan mengaku Sekretaris Daerah (Sekda) telah memanggil Kepala Sekolah untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.
"Masalah ini sudah selesai. Kepala Sekolah sudah dipanggil Sekda sementara untuk siswanya tidak hadir tadi, " kata dia, Sabtu 9 November 2024.
Ridwan menjelaskan dari pernyataan Kepala Sekolah, jika siswi tersebut tidak dikeluarkan dari kelas oleh gurunya. Melainkan siswi tersebut izin ke toilet lalu diteriaki teman-temannya.
"Jadi bukan di keluarkan tidak bawa kamus tapi izin ke toilet," ujarnya.
Dari kejadian viral ini, Sekda pun menyarankan sekolah-sekolah menyediakan kamus di sekolah untuk mengantisipasi siswa yang lupa membawa sendiri dari rumah.
"Kami berharap hal seperti narasi yang viral tidak terjadi, " kata dia.
ADVERTISEMENT