Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah akan mencetak Al-Quran dalam terjemahan bahasa melayu Palembang. Hal ini sebagai salah satu upaya melestarikan bahasa asli Palembang yang pelafalannya lebih halus dan kini mulai di tinggalkan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Penyusun Penerjemahan Al-Quran dalam bahasa melayu Palembang, Alfi Julizun Azwar mengatakan, tidak banyak masyarakat Palembang saat ini yang paham akan bahasa melayu Palembang. Oleh karena itu, untuk mewujudkan rencana tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Puslitbang Khazanah Keagamaan, Manajemen Organisasi Badan Litbang Diklat Kementerian Agama RI, serta ulama dan budayawan Palembang.
"Bahasa Palembang yang digunakan saat ini sudah tercampur dengan bahasa lain. Jadi awalnya kita sedikit kesulitan dalam mencari penerjemah untuk rencana ini. Namun, setelah terus dilakukan pencarian alhamdulillah masih ada," katanya, Selasa (30/7).
Meski begitu, kata Alfi, kendala lainnya yakni tidak semua budayawan yang mengerti bahasa arab. Sehingga hal tersebut juga sempat menjadi kendala dalam merealisasikan rencana tersebut. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kesalahan dalam penerjemahan maka juga dilibatkan ahli tafsir, serta mengalihbahasakan dari terjemahan berbahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi total ada 10 orang yang tergabung dalam tim untuk menerjemahkan Al-Quran ini ke dalam bahasa melayu Palembang ini," katanya.
Alfi menjelaskan, proses penerjemahan ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun sejak akhir 2017 lalu, yang mana ide tersebut disambut baik Kementerian Agama. Hingga kemudian masuk pada penganggaran di tahun 2018.
"Semuanya dianggarakan Kementerian Agama, untuk tahap pertama ini memang rencananya yang dicetak tidak terlalu banyak sekitar 50 eksemplar Al-Quran berbahasa melayu Palembang," katanya.
Saat ini, kata dia, sudah masuk dalam proses validasi oleh tim Kementerian Agama guna mengecek keabsahan sebelum Al-Quran tersebut dicetak, Targetnya, Al-Quran tersebut akan resmi di perkenalkan ke masyarakat pada pertengahan Oktober tahun ini.
"Setelah nantinya resmi dicetak, maka kami akan mengajak pemerintah daerah maupun swasta untuk mencetak lebih banyak lagi Al-Quran ini sehingga bisa disebarluarkan kepada masyarakat Palembang," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua MUI Sumsel, KH Aflatun Muchtar mengatakan, penggunaan bahasa daerah diharapkan dapat lebih merekatkan masyarakat dengan Al-Quran meskipun, hal itu tidak menjadi indikator seseorang menjadi lebih religius.
"Ini menjadi upaya, memahami Al-Quran dengan bahasa yang masyarakat miliki, kita harapkan akan lebih mudah menyentuh kalbu. Maka penting bagi ulama untuk terus memberikan sosialisasi ke masyarakat," katanya. (jrs)