Konten Media Partner

Titik Panas di Sumsel Meningkat, BMKG: Waspada Karhutla

2 September 2023 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manggala Agni saat berjibaku memadamkan api Karhutla, Foto : Ary Priyanto/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Manggala Agni saat berjibaku memadamkan api Karhutla, Foto : Ary Priyanto/Urban Id
ADVERTISEMENT
Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi wilayah yang sudah mendekati 50 hari tanpa hujan (HTH) karena kemarau yang panjang. Dengan kondisi tersebut berdampak pada peningkatan hotspot (titik panas) dan fire spot (titik api) serta yang lebih parah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis menyebutkan, peringatan dan kondisi itu telah disampaikannya sejak 21 Agustus hingga 1 September kepada seluruh stakeholder di Sumsel untuk dapat berhati-hati.
"Kekeringan ini menimbulkan dampak potensi karhutla dan akan merembet ke potensi bencana kabut asap. Bahkan dari laporan yang masuk juga satgas sudah mulai kesulitan karena meluasnya lahan-lahan terindikasi hotspot,"kata dia, Sabtu (2/9).
Bahkan Wandayantolis mengaku peringatan akan ancaman kekeringan yang disebabkan El Nino sudah diperingatkan BMKG sejak bulan Maret silam. Kondisi tersebut semakin parah karena El Nino terjadi bertepatan dengan musim kemarau sehingga dampak kekeringan akan sangat terasa.
"Jangan membakar sekecil apa pun karena dengan udara yang kering akan memudahkan kebakaran meluas," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Saat ini berdasarkan pantauan stasiun klimatologi saat ini, curah hujan sangat rendah ditambah bertiupnya angin dari arah timuran Kota Palembang. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas udara di kota Palembang.
"Kalaupun hujan, hanya terjadi di spot kecil yang tidak signifikan bisa memadamkan hotspot," kata dia.