Konten Media Partner

TKI Asal Sumsel Meninggal saat Berada di Hongkong

16 Agustus 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paspor Indonesia. Foto: askaraputra/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paspor Indonesia. Foto: askaraputra/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal asal Gelumbang, Muara Enim, Sumsel bernama Fahmi (45), meninggal dunia. Pengantar Kerja Ahli Madya Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), Aminah menyebutkan dari laporan yang diterimanya Fahmi diduga meninggal akibat komplikasi penyakit asma yang dideritanya. "Fahmi meninggal pada 24 Juli setelah sehari sebelumnya (23/7) di rujuk ke North District Hospital. Fahmi mengeluh sesak nafas sebelum akhirnya meninggal dengan indikasi awal cardiac arrest,"ujar dia, Jumat 16 Agustus 2024. Aminah menjelaskan Fahmi terkena razia petugas Imigrasi Hongkong karena overstay dan bekerja secara ilegal di negara tersebut. "Meninggalnya Fahmi berdasarkan surat resmi yang kami terima dari KJRI Hongkong. Dia terbukti melakukan pelanggaran izin tinggal keimigrasian dan bekerja secara ilegal di Hongkong," ungkapnya. Berdasarkan regulasi dan aturan pemerintah Hongkong, Fahmi harus dilakukan autopsi sebelum dikembalikan ke negara asal. "Mengingat Fahmi meninggal pada saat menjalani perawatan medis di institusi kesehatan publik. Kini jenazah serang proses autopsi, "kata dia. Aminah menyebut, dari informasi KJRI Hongkong autopsi memakan waktu sekitar 2 minggu sampai sebulan. Jika sudah selesai jenazah baru bisa dibawa ke Tanah Air. "Dikarenakan almarhumah over stay sehingga, biaya pemulangan jenazah ditanggung secara mandiri pihak keluarga dari Hongkong ke Indonesia," katanya. Ia mengungkapkan, biaya pemulangan jenazah berkisar 50 ribu Dolar Hongkong.Jika dirupiahkan berkisar Rp 100 juta lebih. "Terkait biaya pemulangan jenazah sedang diupayakan Pemda Muara Enim dan pihak keluarga, sementara BP2MI melalui BP3MI Sumsel tetap mengkoordinasikan dengan semua pihak agar proses pemulangan jenazah segera bisa dilaksanakan dan pengurusan jenazah setelah tiba di tanah air" katanya
ADVERTISEMENT