Konten Media Partner

Total Ada 174 Siswa di PALI yang Diduga Keracunan Makanan Program MBG

6 Mei 2025 15:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis (MBG)/Dokumen Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis (MBG)/Dokumen Kumparan.
ADVERTISEMENT
Jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) terus bertambah. Hingga Selasa (6/5/2025) pagi, total siswa yang dirawat mencapai 174 orang, meningkat sebanyak 53 orang dari laporan sebelumnya pada Senin malam.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Dedi Irawan, menyatakan para siswa yang mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing, sebagian besar berasal dari tingkat sekolah dasar.
"Kami sudah berada di PALI untuk menangani kasus ini. Saat ini, ada delapan siswa yang masih dirawat di RSUD Talang Ubi. Kondisi mereka stabil dan dalam tahap pemulihan, sementara 166 siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang. Beberapa bahkan telah kembali ke sekolah," jelas Dedy.
Ia menambahkan Pemkab PALI telah mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara distribusi MBG. Keputusan tersebut diambil dalam rapat koordinasi yang berlangsung Senin malam.
"Untuk sementara waktu, program MBG dihentikan sampai ada evaluasi lebih lanjut. Langkah ini diambil demi mencegah kejadian serupa," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, laporan awal menyebutkan 121 siswa dari jenjang PAUD hingga SMA mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan MBG. Gejala mulai muncul sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 WIB.
Sebagian siswa langsung mendapatkan perawatan di RSUD Talang Ubi dan puskesmas setempat. Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Sumsel bersama pihak terkait masih menyelidiki penyebab pasti kejadian ini.
Dinkes Sumsel bersama Pemkab PALI tengah melakukan investigasi untuk memastikan sumber keracunan. Sementara itu, para orang tua diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas setempat.