Konten Media Partner

UNSRI Bentuk Satgas Investigasi Kasus Penganiayaan Koas

16 Desember 2024 14:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UNSRI, Foto : UNSRI
zoom-in-whitePerbesar
UNSRI, Foto : UNSRI
ADVERTISEMENT
Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) merespons isu mengenai skorsing yang diterima oleh LY, mahasiswi FK Unsri yang terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap seorang dokter koas. Kasus tersebut diduga dipicu oleh ketidaksesuaian pengaturan jadwal piket jaga saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut Staf Sekretariat Dekanat FK Unsri, Fabil, proses skorsing terhadap LY masih dalam pemeriksaan komprehensif oleh tim Satgas yang dibentuk oleh pimpinan fakultas. Saat ini, pihak dekanat masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait tindak lanjut dari hasil investigasi tersebut. "Untuk masalah skorsing itu, sejauh ini kami hanya tahunya dari media," ujar dia, Senin 16 Desember 2024. Informasi terkait skorsing LY beredar luas di media sosial, yang disebut-sebut menjadi salah satu pemicu penganiayaan terhadap Lutfi, dokter koas yang merupakan korban. Kasus penganiayaan ini melibatkan Fadilah alias Datuk, sopir pribadi ibu LY. Namun, hingga saat ini, informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya. "Dari internal kami belum tahu (keputusan skorsing). Kita tunggu saja hasil investigasi tim, semoga hasil terbaik," jelas Fabil, menambahkan bahwa ia tidak terlibat langsung dalam penyelidikan kasus tersebut. Meskipun kasus ini menimbulkan kehebohan di masyarakat, Fabil memastikan bahwa aktivitas akademik dan kampus tetap berjalan dengan normal. Fakultas tetap menjalankan berbagai program kemahasiswaan tepat waktu dan tidak ada gangguan berarti terhadap kegiatan perkuliahan. "Kita tetap ada kegiatan positif kemahasiswaan yang terjadwal tepat waktu. Kita punya 23 program studi, yang salah satunya dijalani koas yang bersangkutan,"ujarnya. Fabil juga berharap agar kasus ini segera terselesaikan dengan baik demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di FK Unsri. "Mohon doa agar kasus ini segera selesai," tambahnya.
ADVERTISEMENT