Veteran di Sumsel Mengaku Sedih Tak Ada Perhatian dari Pemda

Konten Media Partner
10 Agustus 2022 20:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan Harvetnas di Palembang (foto : ist)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Harvetnas di Palembang (foto : ist)
ADVERTISEMENT
Saat ini perhatian pemda di Sumsel terhadap veteran dinilai sangat kurang. Bahkan seperti tali asih pun tidak pernah diterima lagi oleh 303 veteran di Bumi Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumsel, Ramses, mengatakan veteran yang memberi sumbangsih ke negara pada beberapa penugasan masih butuh perhatian dari pemerintah.
"Sudah tahun terakhir tidak lagi terima (tali asih). Sudah pernah kami sampaikan mengenai kesejahteraan para veteran ke Pemprov Sumsel. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi," kata dia Rabu (10/8).
Adapun penghasilan yang diperoleh saat ini hanya berupa uang pensiun dan tunjangan dari pemerintah sebesar Rp 1,5 juta.
Meski begitu, Ramses, mengaku pengabdian mereka berjuang dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945-27 Desember 1949 bukan semata-mata hanya uang. Melainkan demi bangsa dan negara.
"Dulu saja tidak ada gaji. Tapi jiwa raga kami siap untuk merdeka," kata dia.
ADVERTISEMENT
Meski tugas mereka sudah usai, saat ini hanya tinggal warisan nilai juang kepada penerus bangsa yang bisa diberikan kepada generasi saat ini. Menurutnya, pertahanan negara menjadi kunci kekuatan Indonesia menghadapi masuknya berbagai potensi ancaman.
"Harus dengan memperkuat jati diri, membangun persatuan dan kesatuan yang kokoh, pemahaman bela negara. Selain alutsista sebagai komponen utamanya," katanya.
Veteran, Satoesin YP yang kini usianya 83 tahun juga merasakan kesejahteraan para veteran kurang diperhatikan. Meski begitu, uang pensiun, tunjangan dari negara senilai Rp1,8 juta masih cukup memenuhi kebutuhannya.
"Alhamdulillah cukup. Untuk tali asih sekarang sudah tidak terima lagi," kata Satoesin yang pernah ikut operasi Dwikora selama 13 bulan pada 1964-1966 di Kalimantan dan Garuda 8 di Sinai Israel selama 7 bulan pada 1975-1976.
ADVERTISEMENT