Konten Media Partner

Viral Pria di Palembang Tampar 3 Bocah karena Main Sepak Bola

2 Mei 2025 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video rekaman CCTV memperliihatkan aksi seorang pria tampar tiga anak laki-laki di bawah umur. Foto : Potongan Video
zoom-in-whitePerbesar
Video rekaman CCTV memperliihatkan aksi seorang pria tampar tiga anak laki-laki di bawah umur. Foto : Potongan Video
ADVERTISEMENT
Video rekaman CCTV yang menunjukkan aksi seorang pria tampar tiga anak laki-laki di bawah umur viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Jalan Aman, Perumahan Kencana Hati, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, pada Senin (28/4/2025) sekitar pukul 16.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Pelaku diketahui bernama Tukima (60), warga setempat. Insiden bermula ketika tiga anak berinisial MR (12), MF (9), dan AR (12) bermain bola di halaman rumah sekitar 200 meter dari rumah pelaku. Ketika bola mereka tidak sengaja masuk ke pekarangan rumah Tukima, pelaku mengambil bola tersebut dan menyimpannya di bawah meja.
Namun, anak-anak itu kembali mengambil bola sambil tertawa, yang diduga membuat Tukima merasa diejek. Ia kemudian mendatangi anak-anak tersebut ke rumah mereka dan melakukan tindakan kekerasan yang terekam dalam CCTV.
Ketua RT 38, Muhammad Wahyudin, membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi di wilayahnya.
“Awalnya ini hanya persoalan kecil, bola anak-anak masuk ke pekarangan rumah pelaku. Tapi karena mereka mengambil bola itu kembali sambil tertawa, pelaku tersinggung dan emosi, sehingga terjadilah pemukulan seperti yang terekam CCTV,” jelas Wahyudin, Kamis (1/5/2025).
ADVERTISEMENT
Orang tua korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak RT. Salah satu anak bahkan dibawa untuk visum karena diduga mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Wahyudin menyebutkan bahwa pelaku telah meminta agar mediasi dengan keluarga korban dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
“Rencananya malam ini akan diadakan mediasi dengan melibatkan pihak RT, RW, dan tokoh masyarakat. Harapan kami, persoalan ini dapat diselesaikan secara damai,” tambah Wahyudin.