Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Viral Siswi SMP di OKU Selatan Jadi Korban Bullying Teman Sekolah
12 Juni 2024 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Viral video seorang siswi SMP di OKU Selatan, Sumsel berinisial EF menjadi korban bullying oleh teman sekolahnya. Kasus itu dikabarkan terjadi di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Pulau Beringin, OKU Selatan.
Video berdurasi 3 menit 32 detik itu terlihat EF berseragam pramuka sedang menangis di dalam kelas setelah di bullying pelaku berinisial R siswi kelas IX.
Di hadapannya EF ada beberapa siswi yang juga melakukan perundungan. Sementara pelaku R memegang kepala sambil mengobrol dengan bahasa daerah bersama temannya yang lain.
Bukannya membela, siswi berseragam olahraga itu justru mengolok-olok korban. Dia memaksa mengikat rambut korban secara paksa.
Lantaran korban menolak, siswi itu malah menampar wajah dan kepala korban. Kemudian dia memeluk erat korban dan membisikkan sesuatu padanya.
Mendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris. Malangnya, tak satu pun temannya membantu dan mereka hanya menonton peristiwa itu.
Menanggapi hal ini, Kepala SMP Negeri 1 Pulau Beringin, Siti Marwiyah, membenarkan insiden tersebut terjadi di sekolahnya.
"Peristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat. Pemicunya diawali saling ejek antar siswa dan berakhir bullying serta kekerasan," ujarnya Rabu 12 Juni 2024.
Siti mengaku menyesalkan kasus perundungan terjadi dan merasa kecolongan. Apalagi kejadiannya direkam menggunakan ponsel oleh teman pelaku.
Menurut Siti, pihaknya sering mengingatkan para siswa tidak melakukan perundungan kepada sesama, termasuk juga melarang membawa ponsel.
"Ke depan pengawasan diperketat dan gencar melakukan razia barang-barang yang dilarang dibawa ke sekolah. Kami minta maaf karena kecolongan terjadi seperti ini," ungkap Siti.
Namun ia menuturkan bahwa masalah tersebut akan diselesaikan melalui kekeluargaan.
"Kejadian ini sangat kami sesalkan. Kami sudah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan," bebernya.
Meski telah ada upaya perdamaian dengan mempertemukan kedua orang tua siswa, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) OKU Selatan, Beni Suhendro, menegaskan bahwa tindakan tegas akan tetap diambil.
"Kami tidak bisa menolerir kejadian seperti ini. Akan ada sanksi tegas bagi siswa yang terlibat, termasuk kepala sekolah dan guru pengajar yang lalai menjalankan tugas mereka," tegas Beni.
Menurutnya, kasus ini menjadi perhatian serius dari berbagai pihak, mengingat pentingnya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi para siswa.
"Masyarakat pun berharap langkah tegas yang diambil dapat menjadi pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," tutupnya.
ADVERTISEMENT