Viral Wanita di Sumsel Harus Digendong Lewati Jalan Rusak untuk Berobat

Konten Media Partner
27 Mei 2023 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potongan video wanita sakit yang harus digendong untuk berobat di Muratara, Sumsel. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Potongan video wanita sakit yang harus digendong untuk berobat di Muratara, Sumsel. (ist)
ADVERTISEMENT
Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang wanita tua harus digendong melewati jalan rusak berlumpur di Kabupaten Muratara, Sumsel, untuk mendapatkan perawatan medis karena sakit yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Video yang diunggah oleh akun Facebook Ira Dina itu juga menjelaskan kalau wanita tersebut mengalami sakit sehingga harus dibawa ke puskesmas.
Menurutnya, wanita itu harus digendong karena kondisi jalan dari Translok menuju Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, rusak parah.
Inilah kondisi jalan translok menuju Desa Pauh, jalan hancur Karno jonderr untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan umum. Mohon Perhatian nya untuk bapak BUPATI Inilah bukti nya Bawak orang sakit dari Translok menuju Desa Pauh dengan kondisi jalan seperti ini,” tulis Ira Dina dikutip Sabtu 26 Mei 2023.
Kepala Puskesmas Pauh, dr Arnida, membenarkan adanya pasien wanita yang datang dengan digendong keluarganya dari daerah Translok. Peristiwa itu terjadi Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
"Ambulans tidak bisa masuk ke sana, jembatannya putus, jalannya rusak. Keluarga pasien juga sebelumnya tidak menghubungi pihak puskesmas,” katanya.
Ia menjelaskan, pasien itu bernama Nurbaiti (59 tahun), warga yang tinggal di Dusun Baru, Desa Pauh, atau dikenal wilayah Translok.
Menurutnya, pasien itu datang dengan kondisi mengalami penurunan kesadaran diduga terjadi pendarahan otak.
"Pasien mengalami penurunan kesadaran diduga terjadi pendarahan di otak, atau stroke," katanya.
Kemudian, pasien sempat menjalani penanganan medis oleh petugas Puskesmas Pauh. Tapi kondisinya memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Pasien sebenarnya hendak dirujuk ke RSUD Rupit. Namun keluarganya menolak dengan berbagai pertimbangan," katanya.