Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Wajah Kumuh di Balik Kemajuan Palembang
4 Maret 2019 18:16 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Seiring dengan suksesnya menjadi salah satu tuan rumah even olahraga terbesar di Asia, yakni Asian Games 2018 lalu, Kota Palembang terus menunjukkan perkembangan pembangunan, baik dari infrastruktur, maupun sektor perekonomian seperti industri perhotelan. Bahkan, Palembang menjadi kota pertama yang memiliki transportasi massal modern di Indonesia, yakni Light Rail Transil (LRT).
ADVERTISEMENT
Hanya saja, di balik pembangunan pesat tersebut, keberadaan kawasan kumuh masih menjadi permasalahan utama. Seperti di kawasan Rumah Susun (Rusun) 26 Ilir. Meski berada di pusat kota pempek, namun kondisinya di lokasi ini cenderung terkesan kumuh.
Beberapa tahun lalu, pemerintah daerah bersama dengan Perum Perumnas berencana merevitalisasi rusun ini menjadi semi apartemen. Namun, rencana tersebut hingga saat ini tak kunjung terealisasi.
Manajer Rusun 26 Ilir, Jonika mengatakan, rusun terdiri dari 53 blok yang berisi 3.584 unit. Bangunan ini pun sudah didirikan sekitar tahun 1980’an. Sementara rencana revitalisasi, dirinya mengaku belum mengetahui persis kapan akan dimulai.
“Kami belum bisa memastikan kapan rusun ini mulai direvitalisasi. Sebab hal itu merupakan wewenang pemerintah daerah sebagai pemilik lahan,” katanya, Senin (4/3).
Hanya saja, kata dia, saat ini pihaknya tengah merampungkan proses pendataan Hak Guna Bangunan (HGB). Setelah itu, dilanjutkan dengan meminta warga agar menyerahkan berkas kepemilikan HGB tersebut.
ADVERTISEMENT
“Bila itu semua sudah selesai baru akan dilakukan pembongkaran. Target kami tahun ini harus selesai,” katanya. (bwo/abp/jrs)