Walhi Sebut Banjir Bandang di Lahat Dipengaruhi Kerusakan Ekosistem

Konten Media Partner
10 Maret 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para satgas bencana saat evakuasi warga yang terdampak banjir bandang di Lahat, Foto : BPBD Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Para satgas bencana saat evakuasi warga yang terdampak banjir bandang di Lahat, Foto : BPBD Sumsel
ADVERTISEMENT
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan (Sumsel) menyampaikan banjir bandang yang terjadi di sungai Lematang Lahat, Sumsel dampak dari kerusakan ekosistem karena terjadi perubahan bentang alam yang sudah terdegradasi sekaligus hutan yang deforestasi.
ADVERTISEMENT
Direktur Walhi Sumsel Yuliusman, mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Lahat merupakan sinyal dan bukti yang kuat jika tidak ada upaya menanggulangi kerusakan lingkungan akan menambah parah banjir di waktu yang akan datang.
Bahkan ia menuturkan banjir bandang di Lahat merupakan banjir yang terbesar dalam lima tahun terakhir.
"Sinyal-sinyal banjir sudah ada dan ini akan menjadi lebih besar jika tidak ada upaya mencegah," kata dia, Jumat (10/3).
Ia menilai pemerintah lalai dalam melakukan mitigasi bencana. Padahal, jika mitigasi bencana dilakukan sejak awal maka warga akan lebih bersiap.
"Ini potret lemahnya pemerintah dalam hal mitigasi bencana, padahal sudah ada BMKG. Pengelolaan lanskap yang eksploitasi turut mengubah bentang dan fungsi alam," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Yuliusman, perlu upaya memulihkan wilayah resapan air di hulu sungai. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa bisa diminimalisasi jika pemerintah mau.
"Pemda Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang hendaknya duduk bersama mencari solusi ke depan agar bencana ini tak terulang," kata dia.