Konten Media Partner

Warga Muratara Babak Belur Usai Kena Razia Polisi yang Alami Gangguan Jiwa

24 November 2023 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi polisi. | Foto : Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi polisi. | Foto : Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Seorang warga di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Darmadi (52) mengalami babak belur diduga dipukul oleh oknum anggota polisi bernama Bripka Rizki, yang bertugas di BA SDM Polres Muratara, Senin (20/11/2023) kemarin.
ADVERTISEMENT
Menantu korban, Aidil Putra, mengatakan kejadiannya tak jauh dari rumah mereka atu yang lebih dikenal kampung KBM Rupit. Awalnya, Aidil mengendarai sepeda motor dari RSUD Rupit hendak pulang mengambil air panas di rumah pada dini hari sekitar 03.00 WIB karena istrinya sedang melahirkan.
"Ketika sampai di TKP, Saya dicegat oleh pelaku dan menjelaskan bahwa ia sedang melaksanakan razia, dan meminta agar Aidil menunjukkan surat-surat kendaraannya. Tapi razia jam tiga subuh, dia sendirian pakai baju biasa. Saya kenal dengan dia, memang polisi, dan dia juga kenal dengan saya," kata dia, Jumat (24/11).
Namun karena dalam keadaan mendesak, Aidil pun meminta tolong ke mertuanya untuk menangani razia tersebut. Namun pelaku enggan berurusan dengan korban, dengan begitu Darmadi juga memohon agar kunci motor menantunya dikembalikan.
ADVERTISEMENT
"Namun sayangnya pelaku justru mengajak bapak (Darmadi) berkelahi. Setelah keributan itu, akhirnya kunci sepeda motor diserahkan. Kemudian oknum itu pergi mengendarai mobil,"kata dia.
Sementara itu, Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani, membenarkan laporan warga tersebut dan menyebut anggotanya bernama Bripka Rizki yang bertugas di Satuan Sabhara pernah memiliki riwayat gangguan jiwa.
"Iya betul itu ada kejadiannya, yang bersangkutan ini ada riwayat gangguan jiwa," ujarnya.
Koko menegaskan kepolisian akan memproses secepat mungkin laporan korban sesuai aturan dan hukum yang berlaku. Ia juga memastikan pelaku sudah dinonaktifkan.
"Dia sudah non job dalam rangka pengawasan pengobatan," jelasnya