Konten Media Partner

Warga Palembang Keluhkan Tagihan Air PDAM Naik 2 Kali Lipat

1 Juli 2020 15:45 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi air PDAM. (foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi air PDAM. (foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Palembang hari ini mengeluhkan tagihan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi yang naik hingga 2 kali lipat. Keluhan itu pun banyak disampaikan warga melalui akun media sosial Instagram.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dikeluhkan oleh Kerrick Herlianto, warga Jalan Mujahirin, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, ini mengaku kaget saat mengetahui besaran biaya pemakaian air yang harus di bayar untuk Juni.
"Iya selama ini rata-rata bayar per bulan itu hanya Rp 80-100 ribu. Tapi kali ini tagihannya sampai Rp 200 ribu," katanya, Rabu (1/7).
Kerrick bilang, dirinya pun sempat bingung dengan besaran biiaya yang harus dibayar itu. Akan tetapi menurut petugas PDAM tagihan yang dijatuhkan kepada pelanggan tersebut sudah sesuai pemakaian.
Senada, Marfuah yang juga warga Kecamatan Ilir Barat I, tidak menyangka biaya air bersih yang harus dibayarnya untuk Juni mencapai Rp 570 ribu.. Padahal pada bulan-bulan sebelumnya hanya membayar sekitar Rp 175-180 ribu.
ADVERTISEMENT
"Tidak tahu yang salahnya dimana, padahal penggunaan air hanya biasa-biasa saja. Tidak ada yang berlebihan," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya, memastikan tidak anak kenaikan tarif untuk pelanggan air bersih rumah tangga.
"Selama pandemi corona dan masa Work From Home (WFH), memang terjadi peningkatan penggunaan air, khususnya untuk rumah tangga," katanya.
Andi menjelaskan, pihaknya memang tidak melakukan pembacaan meter pada April dan Mei, dimana untuk pemakaian Mei ditentukan berdasarkan tafsiran bulan sebelumnya. Namun, pada Juni pembacaan meteran sudah dilakukan kembali.
"Juni sudah dibaca lagi (meteran), dan dilakukan adjustment pemakaian berdasarkan angka yang tertera di meteran. Jika ada komplain dari pelanggan kita akan lakukan evaluasi kasus per kasus," katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT