Konten Media Partner

Warga Pali Keluhkan Debu dan Swabakar Batu Bara PT Servo

18 Oktober 2023 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyemprotan bahan kimia di stockpile guna mengatasi swabakar batu bara. (dok. Titan Group)
zoom-in-whitePerbesar
Penyemprotan bahan kimia di stockpile guna mengatasi swabakar batu bara. (dok. Titan Group)
ADVERTISEMENT
Warga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumsel, mengeluhkan debu dari aktivitas angkutan batu bara PT Servo Lintas Raya. Selain itu, asap akibat swabakar yang terjadi di stok stockpile juga menjadi permasalahan.
ADVERTISEMENT
Ketua Masyarakat-Mahasiswa Pali Peduli Lingkungan (MMPPL), Afri, mengatakan persoalan debu dan swabakar PT Servo Lintas Raya sebenarnya sudah sering disuarakan masyarakat. Hanya saja, hingga kini belum mendapat respons pemerintah.
"Keluhan ini sudah sering dilaporkan. Tapi perusahaan masih bebas menjalankan aktivitasnya walaupun debu yang dihasilkan cukup tebal," katanya, Rabu, 18 Oktober 2023.
Afri bilang, debu batu bara yang dihasilkan dalam aktivitas pengangkutan di sepanjang Jalan Servo Lintas Raya yang mencemari lingkungan. Terlebih debu terbang sampai ke pemukiman penduduk dan mengganggu aktivitas karena kendaraan tidak menutup terpal.
"Selain itu, banyak batu bara yang menumpuk di stockpile menyebabkan swabakar hingga membuat pencemaran baku mutu udara di musim kemarau," katanya.
Atas dasar itu pula, mereka akan kembali melakukan aksi unjuk rasa mendesak Pj Gubernur Sumsel mengusut dugaan pelanggaran dan memberi sanksi pada perusahaan ini.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat di sini yang dikorbankan. Kalau memang pemerintah mau melindungi masyarakat, pemerintah seharusnya bisa segera memanggil perusahaan dan memberikan sanksi atas dugaan pelanggaran yang dilakukan," katanya.
External Relation Manager PT Servo Lintas Raya dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya, Yayan Suhendri, mengatakan perusahaan telah mengupayakan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak debu dan swabakar akibat kemarau panjang.
"Perusahaan sudah melakukan langkah antisipasi. Seperti mengoptimalkan semua sarana yang kami miliki, meliputi; truk tangki siram, penembak air, dan pemanfaatan bahan kimia untuk mengatasi dampak dari semakin banyaknya debu dan kebakaran," kata Yayan dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, mengoptimalkan sumber air yang dimiliki untuk menanggulangi dampak debu dan kebakaran serta melakukan program pengobatan gratis kepada warga di sekitar lokasi beroperasinya perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Langkah itu sebagai upaya menjaga agar warga tetap dalam kondisi sehat," katanya.
Adapun untuk mengantisipasi debu di sepanjang jalan khusus angkutan batu bara telah melibatkan sebanyak 39 unit truk tangki siram. Di mana, setiap 4 kilometer terdapat 1 unit yang beroperasi selama 24 jam.
"Kami juga memiliki 27 titik sumber air di sepanjang jalan khusus angkutan batu bara," katanya.
Bersamaan dengan itu, perusahaan telah menambahkan 3 unit truk tangki siram di area stockpile batu bara. Tujuannya untuk mengurangi dampak debu saat operasional truk-truk tersebut.
Kemudian, mengenai swabakar batu bara, truk tangki siram yang berada di stockpile diberi tambahan bahan kimia untuk pemadaman api, supaya tidak meluas dan tidak mengurangi kualitas batu bara.
ADVERTISEMENT
Demikian juga di setiap fasilitas crusher/penghancuran batu bara dan barge loading conveyor (BLC)/konveyor pemuatan batu bara ke tongkang ditambahkan mekanisme dust suppression system (DSS) untuk mengurangi dampak debu batu bara.
“Tidak hanya masalah debu dan asap, hal lain yang terdampak yaitu ketinggian air Sungai Musi yang menurun drastis," katanya.
Sebagai konsekuensi, muatan batu bara di atas tongkang disesuaikan untuk mengimbangi ketinggian air sungai supaya tongkang tidak kandas.
"Perusahaan secara rutin melakukan dredging kedalaman sungai di daerah Gemampao, Pagar Bulan, dan pelabuhan sebagai upaya memperlancar perjalanan tongkang dari dan menuju ke pelabuhan milik perusahaan,” katanya.