news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Wisata Religi di Palembang yang Harus Dikunjungi Pelancong

26 Februari 2019 16:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
masjid Agung Sultan Mahmud badaruddin II Palembang (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
masjid Agung Sultan Mahmud badaruddin II Palembang (istimewa)
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terkenal akan kulinernya, di Kota Palembang juga sering dilaksanakan kirab budaya nusantara. Diantaranya Ziarah Kubro, Festival Sriwijaya, dan sejumlah agenda tahunan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tempat peninggalan era kesultanan hingga modern pun dapat dikunjungi di Kota Palembang, dan tentunya akan membuat keimanan Anda kian bertambah. Nah, berikut ini sejumlah tempat wisata religi yang dapat dikunjungi pelancong saat berada di kota pempek:
1. Kawah Tekurep
Komplek pemakaman Kawah Tekurep (istimewa)
Terletak di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Kawah Tekurep merupakan komplek pemakaman Sultan Mahmud Badaruddin I. Keberadaan kompleks pemakaman ini tidak lepas dari sejarah Kesultanan Palembang Darussalam. Kesultanan ini berdiri tahun 1675 sebagai sebuah kerajaan Islam yang dipimpin oleh Sultan Abdurrahman (1659-1706)
Arsitektur makam ini merupakan gabungan dari arsitektur Melayu, India dan Cina. Perpaduan arsitektur dari berbagai budaya membuat makam ini tampak begitu kaya dan unik. Kompleks pemakaman ini disebut Kawah Tekurep karena berasal dari bentuk atap bangunan makam yang berbentuk cungkup (kubah) atau seperti wajan terbalik berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
2. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II
Bangunan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II yang mengandung unsur tiga budaya (istimewa)
Masjid ini terletak persis di tengah Kota Palembang dan merupakan yang terbesar. Bangunan masjid ini sudah berapa kali dilakukan renovasi, khususnya pada tahun 2000 lalu. Dilihat dari bentuknya, Masjid Agung Palembang mempunyai ciri khas perpaduan tiga kebudayaan, yaitu kebudayaan Indonesia, Eropa, dan Tiongkok.
Tiga ciri kebudayaan tersebut merekat dalam setiap lekuk bangunan masjid. Pintu utama masjid misalnya, menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan Eropa. Pada bagian atap masjid, terlihat adanya pengaruh Tiongkok, mengingat bentuk atap masjid yang menyerupai bentuk kelenteng
Mengingat Masjid Agung Palembang merupakan salah satu peninggalan sultan, maka berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia MA/233/2003 tertanggal 23 Juli 2003, masjid ini ditetapkan sebagai salah satu masjid nasional. Kemudian pada 2009, berdasarkan UU No 5 tahun 1992 tentang bangunan cagar budaya, serta Surat Peraturan Menteri No PM19/UM.101/MKP/2009, Masjid Agung Palembang juga menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah
ADVERTISEMENT
3. Bukit Seguntang
Bukit Seguntang menjadi salah satu lokasi ziarah yang sering dikunjungi (Urban Id)
Bukit ini terletak di kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang ini dahulunya dipercaya sebagai tempat ibadah keluarga kerajaan serta tempat pertapaan untuk menenangkan pikiran. Hingga saat ini, Bukit dengan ketinggian ketinggian 29-30 meter dari permukaan laut ini, masih tetap dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Biasanya pengunjung yang datang akan melakukan ritual ziarah ke makam-makam para bangsawan Palembang zaman dahulu, dan dianggap sebagai orang penting pendiri Kota Palembang
4. Al Quran Al Akbar
Susunan ayat suci Al Quran yang dipahat di lebaran kayu (istimewa)
Al Quran Al Akbar berada di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang, tepatnya di Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah, Sumatera Selatan. Dari pusat kota Palembang menuju lokasi berjarak sekitar 9 km.
ADVERTISEMENT
Di tempat ini terdapat 30 juz ayat suci Al-Quran yang diukir khas Palembang dalam lembar kayu yang merupakan terbesar di dunia. Jika berkunjung ke tempat ini maka akan memberikan pengetahuan dan meningkatkan kecintaan umat muslim kepada Al Quran.
5. Masjid Cheng Ho
Gerbang depan masjid Cheng Ho sebagai ciri khas budaya Tionghoa (istimewa)
Masjid yang dibangun atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang ini bernama lengkap Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho. Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Cheng Ho dikenal sebagai panglima angkatan laut Tiongkok dari abad XV. Ia dipercaya memimpin ekspedisi perdagangan menyusuri wilayah nusantara dengan menggunakan armada yang sangat besar. Meski awalnya perjalanan yang dilakukan Cheng Ho merupakan ekspedisi perdagangan, namun secara tidak langsung dirinya turut memperkenalkan Islam di wilayah yang disinggahinya. (jrs)
ADVERTISEMENT