Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Budaya Populer Menurut Perspektif Komunikasi Lintas Budaya
22 Mei 2023 20:30 WIB
Tulisan dari Ursula Tania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi di era globalisasi ini menimbulkan pergerakan yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih ini, hampir semua hal dapat diakses dan dikerjakan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perkembangan teknologi saat ini juga memiliki pengaruh yang besar terhadap berbagai bidang. Salah satu hal yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang pesat ini adalah kebudayaan. Tanpa kita sadari, sering kali kita telah menjadi salah satu agen yang melakukan pertukaran informasi tentang kebudayaan. Ternyata, pertukaran informasi tentang kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang besar bagi kebudayaan masyarakat.
Salah satu bentuk kebudayaan yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi adalah budaya populer. Saat ini, budaya populer seringkali dianggap sebagai sebuah isu yang tentunya menimbulkan banyak pendapat pro dan kontra. Sebelum membahas lebih jauh tentang budaya populer, kita harus mengetahui makna dari budaya populer itu sendiri menurut para ahli.
ADVERTISEMENT
Hebdige dalam (Subandy : 2011 : xxvii) memandang budaya populer sebagai sekumpulan artefak yang ada, seperti film, kaset, acara televisi, alat transportasi, pakaian, dan sebagainya. Adapun definisi budaya populer menurut Mukerji (1991 dalam Adi: 2011,10) istilah budaya populer mengacu kepada kepercayaan, praktik atau objek yang tersebar luas di masyarakat seperti dikatakan bahwa:
“Popular culture refers to the beliefs, practices and object through which they are organized, that are widely shared among a population. This includes, folk beliefs practices and object generated and political and commercial centers.”.
Sedangkan, Ray B Browne dalam Mass Media Mass Culture (1995:5) mendefinisikan budaya populer adalah budaya setiap orang dalam masyarakat, sebuah budaya dunia yang mengelilingi kita meliputi sikap, kebiasaan, dan perilaku kita; bagaimana kita bersikap dan mengapa kita bersikap; apa yang kita makan; bangunan-bangunan, jalan dan makna perjalanan, hiburan dan olahraga; politik, agama, praktik pengobatan, kepercayaan, aktivitas serta kontrol.
ADVERTISEMENT
Budaya populer berkaitan dengan masalah sehari-hari yang dapat dinikmati oleh semua atau kelompok masyarakat tertentu seperti mobil pribadi, fashion, rumah model, perawatan tubuh, dan masih banyak lagi. Menurut Ben Agger, budaya yang akan memasuki bisnis pertunjukan pada umumnya menempatkan unsur populer sebagai unsur utama. Budaya akan memperoleh kekuatan ketika media digunakan untuk menyebarkan pengaruh di masyarakat. (Ibrahim, 2007)
Fenomena budaya populer tidak terlepas dari istilah komunikasi. Tren budaya yang ada saat ini, tidak terlepas dari peran komunikasi sebagai perantara penyebarannya. Komunikasi tetap menjadi sarana pertukaran informasi di zaman yang sudah serba canggih ini. Hubungan antara komunikasi dan fenomena budaya ini kerap disebut sebagai Komunikasi lintas budaya. Komunikasi lintas budaya diartikan sebagai proses mempelajari komunikasi di antara individu maupun kelompok suku bangsa dan ras yang berbeda negara. Alasannya, karena setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda (Liliweri, 2005).
ADVERTISEMENT
Komunikasi lintas budaya memiliki fungsi penting untuk mengurangi ketidakpastian saat terjadi komunikasi antar orang, suku, atau bangsa yang memiliki kebudayaan berbeda. Contoh dari hubungan antara komunikasi lintas budaya dengan budaya populer adalah tren budaya populer Korea. Terbukti bahwa di Indonesia terdapat banyak penggemar dari budaya Korea dari berbagai kalangan umur. Drama Korea dan musik Korea (K-pop) telah menjadi budaya populer karena digemari oleh banyak orang yang berasal dari seluruh dunia, di mana mereka memiliki latar kebudayaan yang berbeda-beda. Interaksi tersebut juga memunculkan adanya kelompok penggemar. Tentunya, hal ini terjadi karena adanya komunikasi lintas budaya yang terjadi. Komunikasi lintas budaya ini dapat terjadi melalui berbagai media, contohnya media sosial.
Dari pemaparan di atas, kita sekarang dapat mengetahui hubungan antara budaya populer dan komunikasi lintas budaya. Budaya populer merupakan budaya massal atau dengan kata lain merupakan budaya yang digemari oleh masyarakat pada umumnya karena adanya akses yang sama terhadap seluruh budaya yang ada di dunia. Sedangkan, komunikasi lintas budaya menjadi perantara dari pertukaran informasi budaya, seperti budaya populer antar masyarakat yang ada di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu kita ingat bahwa budaya populer juga memiliki beberapa dampak negatif seperti dapat memunculkan pola hidup yang konsumtif, fanatisme, materialistis, budaya hidup yang bermewah-mewahan, dan masih banyak lagi. Fenomena tentang budaya populer ini dapat kita hindari apabila kita paham akan kepuasan pribadi diri kita sendiri. Banyak orang yang takut tertinggal tren yang sedang ada sekarang, sehingga menerima semua budaya populer yang ada. Jadi, kita harus bijak dalam menyaring budaya populer mana yang dapat kita terima dan yang tidak perlu kita terima.
DAFTAR PUSTAKA
Browne, Ray. 1955. Mass Media Mass Culture. University of Wisconsin Press
Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Budaya Populer Sebagai Komunikasi (Dinamika Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer). Yogyakarta: Jalasutra.
ADVERTISEMENT
Mukerji, Chandra. 1991. Rethinking Popular Culture. Berkeley. University of California Press
Liliweri, Alo. (2005). Prasangka dan Konflik, Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS.
Subandi, Ibrahim. Idi. Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Edisi Kedua