Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba terhadap Anak atau Remaja
1 Januari 2025 15:03 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Afriza Amnil Khak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Narkoba merupakan zat yang mengandung psikotropika dan obat yang berbahaya terbuat dari bahan kimia yang dapat membahayakan penggunanya bila digunakan secara bertentangan atau melawan hukum. Narkotika,psikotropika,dan zat adiktif merupakan istilah kedokteran untuk sekelompok zat yang jika masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan ketergantungan dan memengaruhi sistem kerja otak.Jadi istilah yang sebenarnya lebih tepat digunakan untuk kelompok zat yang dapat memengaruhi sistem kerja otak ini adalah NAPZA(narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)karena istilah ini lebih mengacu pada istilah yang ddigunaka dalam Undang-Undang Narkotika dan Psikotropika.
ADVERTISEMENT
Generasi muda seringkali merupakan kelompok yang rentan terhadap penguna narkoba. Faktor-faktor seperti tekanan teman sebaya, eksperimen, perasaan ingin tahu, dan kurangnya pengetahuan tentang bahaya narkoba bisa memengaruhi keputusan mereka untuk mencoba dan menggunakan narkoba.
Dampak Negatif Bagi Pengguna Narkoba
1. Dampak Fisik pada Anak dan Remaja
Penggunaan narkoba pada usia muda dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, terutama karena tubuh anak-anak dan remaja masih dalam tahap perkembangan. Beberapa dampak fisik yang sering terjadi akibat penyalahgunaan narkoba antara lain:
Kerusakan Otak: Otak anak dan remaja masih berkembang, terutama di area yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, pengendalian diri, dan emosi. Narkoba seperti ganja, kokain, atau amfetamin dapat mengganggu perkembangan normal otak, yang berujung pada penurunan kemampuan kognitif, seperti kesulitan belajar, memori yang buruk, dan gangguan perhatian.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan Terhambat: Narkoba dapat mengganggu produksi hormon dan fungsi tubuh lainnya yang penting untuk pertumbuhan fisik. Penggunaan narkoba secara berkepanjangan dapat memengaruhi perkembangan tulang, otot, dan organ-organ vital, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan tubuh anak atau remaja.
Sistem Imun yang Lemah: Anak-anak dan remaja yang menggunakan narkoba rentan terhadap infeksi dan penyakit karena narkoba dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat mereka lebih sering sakit dan mengalami masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung atau paru-paru.
Gangguan Tidur dan Makan: Banyak jenis narkoba memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Misalnya, zat stimulan seperti amfetamin dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan, sedangkan zat penenang bisa menyebabkan kantuk berlebihan.
2. Dampak Psikologis dan Mental
ADVERTISEMENT
Selain berdampak pada fisik, narkoba juga menyebabkan gangguan serius pada kesehatan mental dan psikologis anak serta remaja. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak keseimbangan kimiawi di otak, yang mengakibatkan berbagai masalah psikologis.
Gangguan Emosi dan Perilaku: Anak-anak dan remaja yang menggunakan narkoba sering mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, menjadi mudah marah, cemas, atau depresi. Mereka juga bisa menjadi lebih impulsif dan kurang mampu mengendalikan emosi, yang menyebabkan konflik dalam keluarga, sekolah, dan pertemanan.
Depresi dan Kecemasan: Narkoba dapat memicu atau memperburuk gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Zat-zat psikoaktif yang mengubah cara kerja otak sering kali menyebabkan ketidakstabilan emosional dan perasaan putus asa yang mendalam. Pengguna narkoba di usia muda sering kali merasa tidak memiliki arah hidup, yang membuat mereka lebih rentan terhadap masalah psikologis ini.
ADVERTISEMENT
3. Dampak pada Perkembangan Sosial
Narkoba tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga merusak perkembangan sosial anak-anak dan remaja. Fase perkembangan sosial ini sangat penting karena pada masa inilah mereka mulai membangun hubungan interpersonal, mengembangkan identitas diri, dan belajar berinteraksi dengan masyarakat.
Isolasi Sosial: Remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba sering kali menarik diri dari lingkungan sosial yang sehat, seperti sekolah atau keluarga, dan lebih memilih bergaul dengan orang-orang yang mendukung perilaku penggunaan narkoba. Mereka mungkin merasa terisolasi atau dijauhi oleh teman-teman dan keluarga yang tidak menyetujui kebiasaan mereka, yang pada akhirnya memperburuk isolasi sosial.
Pengaruh Buruk dari Lingkungan Pergaulan: Anak-anak dan remaja yang menggunakan narkoba sering kali terlibat dengan kelompok teman sebaya yang juga memiliki kebiasaan yang sama. Lingkungan pergaulan ini bisa memperburuk situasi, karena mereka cenderung mendorong satu sama lain untuk terus menggunakan narkoba, bahkan melakukan tindakan kriminal.
ADVERTISEMENT
4. Peningkatan Risiko Kematian:
Kontrol yang tidak baik terhadap penggunaan narkoba dapat berakibat fatal. Overdosis adalah risiko nyata yang dihadapi oleh remaja, yang dapat mengakibatkan kematian mendadak.
Upaya untuk mengatasi penggunaan narkoba pada remaja
1. Melakukan tindakan preventif
Seperti memasukkan anak didik kita ke dalam pondok pesantren memberikan pendidikan agama sejak usia dini, agar ketika tumbuh dewasa bisa memikirkan setiap tindakan yang akan dilakukan dengan benar dan tidak berjalan di jalan yang sesat.
2. Mengembangkan Kebiasaan Sehat
Mengembangkan kebiasaan sehat, seperti olahraga, meditasi, dan hobi baru, dapat membantu mengalihkan pikiran dari narkoba dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental. Aktivitas ini juga membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang sering menjadi pemicu penggunaan narkoba.
ADVERTISEMENT
3. Menjaga Motivasi dan Komitmen
Pemulihan dari ketergantungan narkoba adalah proses yang panjang dan menantang. Menjaga motivasi dan komitmen adalah kunci untuk berhasil dalam jangka panjang. Mengingat tujuan dan alasan untuk berhenti menggunakan narkoba dapat membantu mempertahankan semangat dalam menghadapi tantangan.
Referensi
Tentang Penulis
Afriza Amnil Khak adalah seorang mahasiswa Universitas Pancasakti yang mengambil program studi Bisnis Digital. saya lahir dengan minat yang besar terhadap teknologi dan bisnis, sehingga memilih jurusan ini sebagai jalur untuk mengembangkan potensinya di dunia digital yang terus berkembang. Sebagai mahasiswa, saya dikenal sebagai pribadi yang tekun dan antusias dalam belajar. Ia selalu berusaha memahami konsep-konsep baru, mulai dari pemasaran digital, hingga inovasi teknologi. Baginya, bisnis digital bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang menciptakan solusi yang dapat membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui perjalanan akademik dan pengalaman yang saya jalani, Afriza Amnil Khak adalah cerminan dari generasi muda yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkan visinya di era digital.
ADVERTISEMENT