Konten dari Pengguna

Melihat Prosesi Upacara dengan Adat Jawa di Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78

KKN-PPM UGM Sentolo Makaryo
KKN-PPM UGM Periode IV Tahun 2024
12 Januari 2025 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN-PPM UGM Sentolo Makaryo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasukan pembawa bendera merah putih dan pusaka Kalurahan Tuksono di upacara Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78, Jumat (10/1) (dok: pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan pembawa bendera merah putih dan pusaka Kalurahan Tuksono di upacara Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78, Jumat (10/1) (dok: pribadi).
ADVERTISEMENT
Kalurahan Tuksono yang berada di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo memeringati hari jadinya yang ke-78 pada Jumat (10/1) lalu. Peringatan hari jadi pada tahun 2025 ini mengambil tema "Tuksono Bersatu untuk Maju, Sejahtera, dan Berbudaya".
ADVERTISEMENT
Nama Kalurahan Tuksono sendiri diambil dari nama dua kalurahan, yaitu Kalurahan Kalikutuk dan Kalurahan Kalisono yang digabung menjadi satu pada tahun 1947.
Upacara Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78 diselenggarakan secara adat Jawa dengan corak Yogyakarta. Berbeda dengan prosesi upacara pada umumnya di Indonesia, upacara Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78 ini memiliki beberapa keunikan.

Keunikan Upacara dengan Adat Jawa

Meskipun memiliki runtutan acara yang serupa, namun upacara dengan adat jawa memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan yang paling jelas adalah prosesi upacara dilakukan dengan bahasa pengantar berupa bahasa Jawa, termasuk aba-aba dari pemimpin pasukan maupun pembawa acara.
Kemudian, busana yang dikenakan para petugas acara pun adalah pakaian tradisional Jawa bercorak Ngayogyakarta Hadiningrat. Selain bahasa dan busana, gerakan dari aba-aba pun ada sedikit perbedaan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pada saat gerakan hormat dan istirahat di tempat. Pada upacara dengan adat Jawa, gerakan hormat dilakukan dengan menundukkan kepala, lalu gerakan istirahat di tempat dilakukan dengan membuka kaki selebar bahu dan kemudian meletakkan kedua tangan di depan, tepat di perut bagian bawah dengan tangan kanan di atas tangan kiri.
Pemimpin Upacara memimpin pasukan untuk melakukan hormat kepada Pembina Upacara pada upacara Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78 pada Jumat (10/1) (dok: pribadi).
Upacara Peringatan Hari Jadi Tuksono ke-78 kemudian diakhiri dengan prosesi Rebutan Gunungan. Terdapat tiga gunungan dengan dua gunungan di antaranya sebagai simbol dari Kalurahan Kalikutuk dan Kalurahan Kalisono dan satu gunungan sebagai simbol bersatunya kedua kalurahan dengan nama baru, yaitu Kalurahan Tuksono.
Prosesi ini berlangsung meriah, sebab gunungan yang ada berisi ragam barang menarik, mulai dari sayuran, buah-buahan, produk olahan kedelai, hingga tas kerajinan yang merupakan produk khas UMKM dari Kalurahan Tuksono.
ADVERTISEMENT