Membumikan Ekonomi Kerakyatan Bersama BMT Beringharjo

Arkanuddin Latif
Mahasiswa Studi Manajemen UMY yang sedang menjalani program Magang BMKM di BMT Beringharjo
Konten dari Pengguna
22 Februari 2023 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arkanuddin Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BMT Beringharjo sebagai entitas koperasi yang menaungi ribuan anggota memiliki turut andil dalam mewujudkan cita-cita mengentaskan kemiskinan dan memajukan ekonomi rakyat. Misi teresebut termanifestasi dalam program dan layanan yang dilangsungkan secara berkelanjutan. Baitul Maal menjadi ujung tombak dalam menyediakan akses permodalan bagi masyarakat. Program tersebut berlangsung dengan mengkawinkan asas kekeluargaan dengan konsep ekonomi syariah. Pembiayaan modal dilangsungkan dengan nilai penuh untuk tujuan pendirian usaha dan permodalan pertanian rakyat dengan plafon yang telah ditentukan tanpa perlu menyertakan jaminan dan bunga yang memberatkan. Pengembalian modal pun diangsur dengan nominal yang sekiranya mampu dilakukan oleh anggota. Program tersebut ditopang dengan adanya perputaran dana umat yang dikumpulkan melalui mekanisme infaq dari anggota yang turut serta dalam program tersebut. Setiap anggota dalam program tersebut disediakan satu kotak infaq yang dapat diisi secara suka rela. Dana tersebut yang kemudian terus berputar sebagai modal bagi anggota baru yang membutuhkan pembiayaan melalui Program Baitul Maal, sehingga dapat berkembang menjadi dana abadi umat.
Penganugerahan anggota Mentas Unggul pada acara milad ke-28 BMT Beringharjo, Sumber: Doc. BMT Beringharjo
Permodalan yang diberikan kepada anggota Baitul Maal tidak dilepas-liarkan secara cuma-cuma. Program “Simbah Harjo Development” merupakan upaya tindak lanjut untuk mengawal keberlangsungan dan keberlanjutan ekonomi anggota. Pengembangan usaha mikro
ADVERTISEMENT
diwadahi dengan agenda “Binar” (Bina Mitra / Bina Anggota) yang dilangsungkan dengan kegiatan sarasehan bersama dengan tokoh-tokoh maupun lembaga yang perpengalaman dalam mengembangkan usaha dari sekala mikro untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan penyaluran motivasi bagi anggota. Program tersebut juga didukung dengan pendampingan oleh fasilitator yang membina dalam sekala regional yang terdiri dari beberapa anggota pemilik usaha mikro. Forum bersama fasilitator dilaksanakan secara rutin sebagai upaya pemantauan usaha dan momentum untuk saling bertukar ilmu antar anggota.
Panen perdana program Jogjinawi, Sumber: Doc. BMT Beringharjo
BMT Beringharjo mengawal pertanian rakyat dalam program bertajuk "Jogjinawi". Program tersebut dilangsungkan atas tujuan kemudahan akses permodalan bagi petani. Mahalnya pupuk menyebabkan kesulitan bagi petani untuk melangsungkan proses ekonominya. Birokrasi pemerintah yang berbelit menyebabkan kesulitan akses bantuan dalam bidang pertanian terutama dalam hal subsidi pupuk. Jogjinawi menjadi solusi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan permodalan dalam pertanian. Pertanian rakyat yang berlangsung dikawal sejak proses penanaman benih hingga proses panen. Bahkan program tersebut juga mempertemukan para petani dengan pasar potensial sebagai jawaban permasalahan kemerosotan harga komoditas yang menghimpit ekonomi para petani.
ADVERTISEMENT
Anggota yang dinilai telah berhasil mengembangkan basis ekonominya dan memenuhi kriteria untuk melangsungkan kemandirian ekonomi akan di angkat ke dalam kategori mentas unggul. Sehingga anggota tersebut sudah tidak berhak mengakses program Baitul Maal lagi dan berpindah pada program Baitul Tamwil yang memiliki ketentuan pembiayaan syariah pada umumnya. Hal tersebut dilakukan atas dasar keadilan distribusi modal bagi masyarakat yang lebih membutuhkan. Demikian menjadi bentuk komitmen BMT Beringharjo dalam membumikan ekonomi kerakyatan.