Pemasaran Digital Ala UMKM Angkringan Simbah Harjo Mbak Apriyanti

Arkanuddin Latif
Mahasiswa Studi Manajemen UMY yang sedang menjalani program Magang BMKM di BMT Beringharjo
Konten dari Pengguna
22 Februari 2023 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arkanuddin Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persepsi yang melekat pada pemasaran digital adalah bisnis yang maju, bisnis yang besar, produk berkelas, dan sejenisnya. Hal tersebut melatarbelakangi situasi dimana bisnis-bisinis kecil merasa tidak memiliki ruang atas persaingan dalam segi pemasaran maupun produk-produk yang ditawarkan. Hal tersebut menjadi hambatan bagi UMKM untuk dapat bersaing dan berkembang menuju pasar yang lebih besar. Bisnis dengan model angkringan dapat dikatakan sebagai salah satu korban dari hambatan-hambatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Berbagai platform dan program pemasaran digital sejatinya bebas diakses oleh semua kalangan dan semua sekala bisnis dapat bersaing secara terbuka. Bahkan bisnis dengan model angkringan tetap dapat mengembangkan program pemasaran digital. Hanya saja perlu beberapa penyesuaian yang dilakukan agar pemasaran menjadi tepat guna dan tepat sasaran. Angkringan Simbah Harjo Mbak Apriyanti / Angkringan Mbak Apri dapat menjadi contoh bagi angkringan-angkringan lainnya dalam melangsungkan pemasaran digital. Angkringan tersebut telah memulai program pemasaran digital sejak bulan November 2022 dengan didampingi mahasiswa magang di BMT Beringharjo.

Analisis Bisnis dan Pasar

Proses analisis menjadi kunci keberhasilan dalam program pemasaran digital. Pasar digital memiliki jangkauan yang sangat luas karena tidak terbatas ruang dan waktu. Analisis terhadap model bisnis berkaitan dengan segmen dan target pasar perlu dilakukan secara akurat. Secara umum, pasar bisnis angkringan biasa tertuju pada segmen geografis terdekat dan taraf ekonomi menengah ke bawah. Maka penentuan target disesuaikan dengan segmen yang dituju. Pada kasus tersebut target yang dipilih adalah pekerja pabrik serta warga sekitar yang tergolong berada pada taraf ekonomi menengah kebawah. Selain itu analisis terhadap proporsi nilai pada bisnis juga memerlukan ketelitian. Pelaku usaha perlu mencermati berbagai celah yang dapat ditawarkan sebagai keunggulan bisnis tersebut pada pasar digital. Demikian juga dengan Angkringan Mbak Apri yang menawarkan penjualan produk prasmanan nasi rames dan berbagai variasi menu yang berubah setiap hari sebagai keunggulan persaingan diantara angkringan lainnya.
Dokumentasi Angkringan Mbak Apriyanti, Sumber: Doc.Google Mpas Angkringan Mbak Apri oleh Abdul Razaq

Penentuan Platform dan Program Pemasaran

Salah satu kekeliruan dari pemasaran digital adalah pemilihan platform yang dianggap familiar dalam prespektif penjual namun tidak dapat menyentuh target pasar yang telah ditentukan. Platform yang dipilih perlu disesuaikan dengan target pasar yang dituju. Menjadi tidak masuk akal jika pemasaran angkringan kecil dilakukan melalui platform media sosial seperti instagram dan twitter maupun e-commerce. Angkringan Mbak Apri menentukan platform whatsapp sebagai media pemasaran digital. Hal tersebut ditentukasn sesuai dengan tingkat penggunaan whatsapp yang dianggap paling tinggi pada target pasar yang dituju diantara platform lainnya. Hal tersebut juga bersesuaian dengan model customer relationship yang mengandalkan kedekatan personal antara penjual dengan pelanggan. Sehingga program dilaksanakan dengan pengumpulan kontak pelanggan, mengunggah poster serta foto menu harian melalui fitur status dan grup.
Dokumentasi Magang MBKM Arkanuddin Latif

Evaluasi

Pada bisnis angkringan, pelaksanaan program baru baiknya dilakukan dengan melakukan evaluasi secara berkala. Lebih baik lagi jika program yang dikembangkan dilaksanakan dengan model PDCA (Plan, Do, Check, Act) agar evaluasi segera dapat ditindaklanjuti sebagaimana yang dilaksanakan pada Angkringan Mbak Apri.
ADVERTISEMENT
Setelah dua bulan pelaksanaan program, membuktikan bahwa pemasaran digital secara signifikan dapat membantu pengembangan bisnis. Tercermin pada hasil evaluasi akhir menunjukkan pertumbuhan angka pelanggan yang mengunjungi angkringan dari 35 orang per hari naik menjadi 52 orang per hari. Kenaikan tersebut juga berdampak pada pertumbuhan pendapatan mencapai 11% dalam kurun waktu satu bulan. Hasil tersebut dapat menjadi dasar kesimpulan bahwa bisnis angkringan tetap memiliki ruang pada pasar digital, tetapi memerlukan beberapa penyesuaian agar pemasaran tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.