Energi Terbarukan untuk Kemakmuran Rakyat

ali rahman
Bekerja pada institusi BNPT RI sebagai Tenaga Ahli, Pengurus MPP ICMI dan Alumni IPB University.
Konten dari Pengguna
14 Maret 2024 7:54 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ali rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aren tanaman konservasi sumber bioethanol sekaligus berfungsi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat (Sumber: foto pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Aren tanaman konservasi sumber bioethanol sekaligus berfungsi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat (Sumber: foto pribadi).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perhelatan COP28 di Dubai pada bulan Desember 2023 bagi sebagain kalangan tidak menghasilkan kesepakatan fundamental dalam upaya perbaikan iklim global. Namun bagi sebagain delegasi merupakan awal dari sebuah harapan untuk menghentikan sama sekali penggunaan fosil fuel. Meskipun disepakati hanya dengan sebuah kata “transisi” energi. Setidaknya sudah mulai ada kesadaran penting bersama bahwa fosil fuel adalah biang kerok dalam proses kepunahan ummat manusia di muka bumi ini. Dan sejarah peradaban akan mencatatkan bahwa generasi sekarang sebagai yang paling berdosa jika tindakan fundamental dan radikal tidak dilakukan untuk menghentikan laju kerusakan iklim. Berbagai bencana alam sebagai dampak dari meningkatnya suhu bumi sepanjang tahun 2023 yang disebut sebagai tahun terpanas pasca revolusi industri telah menyebabkan masalah sangat serius bagi planet bumi. Bagaimana tidak, berapa juta nyawa yang melayang sepanjang tahun 2023 yang disebabkan oleh perubahan iklim global. Mencairnya kutub yang berakibat naiknya permukaan laut berakibat kepada banjir dan perubahan eksositem pantai dan pesisir. Fluktuasi suhu ekstrim yang sangat mempengaruhi produktivitas lahan pertanian-perikanan dan peternakan bahkan banyak yang gagal panen. Serta bermutasinya berbagai virus dan bakteri patogen yang mengakibatkan jutaan manusia terpapar penyakit yang berujung kepada kematian.
ADVERTISEMENT
Seremonial Konferensi Iklim
Tidak mudah pastinya untuk membangun kesadaran dan tindakan nyata bersama. Perlu ada jalan lain untuk mengurangi bahkan menghentikan penggunaan fosil fuel saat ini juga. Lobi dan dalih yang kuat dari negara-negara OPEC penghasil minyak lainnya pasti akan sangat masif dan gencar bahkan at all cost yang menetang pengurangan produksi minyak bumi. Padahal sejatinya hampir sebagain besar negara OPEC berpenduduk muslim yang sangat faham dengan namanya dosa lingkungan yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim ekstrim yang terjadi saat ini, sebagain besar disebabkan oleh penggunaan fosil fuel, batu bara dan gas bumi dalam menggerakan hampir semua sektor kehidupan.
Berapa besar pertanggungjawaban para produsen minyak bumi, gas dan pengusaha tambang batu bara dihadapan generasi mendatang dan Tuhan tentunya. Mereka (produsen) tahu bahawa mereka yang membuat dan mempercepat hancurnya peradaban manusia saat ini, kemarin dan masa yang akan datang. Maka langkah selanjutnya yang harus diambil adalah adanya sanksi yang tegas bagi negara produsen fosil fuel. Selain itu kontribusi terhadap komitmen green fund secara mandatori harus terus dipaksakan untuk direalisasikan secara nyata. Setidaknya dana bersama tersebut bisa digunakan untuk membiayai projek-projek stimulus dan pioner berbasis energi hijau.
ADVERTISEMENT
Taubat Ekologis
Syarat dari diterimanya taubat adalah membenci perbuatan yang telah dilakukan, menjauhi untuk tidak mengulanginya dan mohon ampun kepada Tuhan. Jika ketiga syarat itu telah dilakukan maka tahap berikutnya adalah menyiapkan jalan dan langkah baru untuk menghasilkan dan menggunakan sumber energi baru dan terbarukan ((EBT) secara konsisten dan masif. Karena selain masalah polusi saat bersamaan kita juga menghadapi maslah kemanusiaan berupa kemiskinan dan gizi buruk. Karenanya strategi yang diambil harus mampu menjawab 3 (tiga) hal sekaligus. Yaitu masalah polusi/ kerusakan lingkungan (net zero emision), mengentaskan kemsikinan berupa terciptanya lapangan kerja (green job) yang beradab serta tersedianya secara melimpah sumber makanan yang bergizi bagi ummat manusia (halalan toyiban).
ADVERTISEMENT
Ketiga hal tersebut merupakan perwujudan dari upaya lanjutan sebuah proses taubat yaitu melakukan serangkaian langkah kebaikan sepanjang masa. Upaya-upaya perbaikan lingkungan yang tumbuh dari kesadaran ekologis bahwa dunia yang saat ini kita pijak merupakan warisan anak cucu dan generasi mendatang. Karenanya upaya yang serius, sistematis dan memiliki dampak positif yang melampaui masanya sangat penting untuk kita lakukan. Masa lalu yang kelam akibat perbuatan brutal dan ugal-ugalan penggunaan fosil fuel dan batu bara harus dijadikan cerminan bahwa IPTEK harus berwawasan lingkungan dan menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusian.
EBT sumber kemakmuran
Pilhannya banyak tapi waktunya terbatas, karena dampak kerusakan bumi sudah parah. Ada pembangkit energi surya, angin, air, panas bumi, pasang surut air laut dan sumber energi nabati (bioethanol, biodiesel dan wood pellet/chips) serta sumber renewable energy lainnya Kita sebagai bangsa yang tinggal di negara tropis dan vulkanis dianugrahi sumber EBT yang sangat melimpah ruah. Tapi, kita harus realistis dan berkaca kepada keunggulan kompetitif dan komparatif yang dimiliki saat ini. Posisi pijak dan start awal akan menetukan keberhasilan dan wujud peradaban NKRI satu abad kedepan. Jangan terulang lagi kita terpesona oleh lobi-lobi menggiurkan pihak lain yang berlindung kepada investasi dan teknologi modern yang belum atau tidak kita kuasai. Kita harus menerapkan ekonomi berdikari A La Bung Karno dan berdaulat secara teknologi hasil inovasi anak bangsa.
Sorgum tanaman cepat tumbuh sebagai sumber pangan dan energi terbarukan (sumber: foto pribadi)
Bumi pertiwi dianugrahi tanah subur, air melimpah dan matahari yang bersinar sepanjang tahun yang hanya dimiliki sedikit bangsa-bangsa di dunia. Keunggulan komparatif tersebut harus di maksimalkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Itu pesan konstitusi kita. Jangan terulang lagi ada kebijakan yang memberikan sebesar-besarnya dan seluas luasnya tanah dan kekayaan alam kepada segelintir pengusaha, baik pengusaha nasional apalagi dari bangsa lain. Wujud pengelolaan yang berkeadilan pun sudah sangat jelas termaktub dalam konstitusi UUD 1945. Pengelolaan dan kelembagaan koperasi adalah amanat para founding father yang di catatkan dengan sangat tegas dan jelas sebagai kontrak sosial di dalam UUD 1945. Pengingkaran terhadap konstitusi tersebut termasuk makar dan subversif yang harus dilawan dan dipidanakan.
ADVERTISEMENT
Beranjak dari 3 (tiga) kriteria pemilihan sumber EBT maka pilihannya adalah komoditi penghasil minyak nabati dan umbi dan atau serealia serta potensi komoditi laut (ganggang dan rumput laut). Kita memiliki sumber biodiesel berupa pohon nyamplung, kemiri sunan, jarak pagar, kosambi dan kelapa. Hal yang sama untuk sumber bioethanol kita memiliki komoditi umbi seperti singkong, rumput laut, ubi jalar, kimpul maupun dari serealia terutama sorghum. Bahkan by product dari proses bioethanol, maupun biodiesel kita masih bisa gunakan sebagai produk EBT lainnya berupa wood pellet. Untuk wood pellet kita bisa juga membudidayakan tanaman perdu dan pioner seperi kaliandra serta tanaman cepat tumbuh lainnya (fast growing species).
Keanekaragaman sumber energi terbarukan yang ditumbuhkan oleh tanah dan laut bumi pertiwi sungguh luar biasa dan tidak akan habis oleh 7 (tujuh) generasi sekalipun. Asalkan prinsip pengelolaan dan pemanfaatan dilakukan secara lestari dan menggunakan teknologi bersih. Prinsip pengelolaan yang selalu mengedapankan sustaianability dan community empowerment harus menjadi arus utama dalam pembanguan sumber energi nasional kedepan. Jangan sampai masayarakat menjadi kaum marginal ditengah tumpukan kue ekonomi yang hanya dinikmati oleh segelintir elit atau konglomerat.
ADVERTISEMENT
Agroforestry Tanaman energi
Untuk mewujudkan ketahanan energy berbasis kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan adalah dengan menerapkan pola agroforestry. Melalui penerapan model ini sangat dimungkinkan dalam satu hamparan hutan tanaman energi nyamplung/ kemiri sunan (misalnya) kita masih bisa membudiayakan tanaman pangan seperti padi gogo, jagung bahkan sorghum. Melalui agroforestry bisa di design skema sumber pendapatan harian, bulanan dan tahunan bagi para petani yang menggarap lahan tersebut. Tujuannya adalah agar harapan kesejahteraan petani bisa diwujudkan.
Pola agroforestry dapat juga diterapkan untuk pemberdayaan masyarakat pesisir pantai melalui konsep agrosilvofishery. Sehingga para nelayan selain berprofesi di laut juga memiliki harapan pendapatan dari tanaman energi dan pangan yang tumbuh di pantai/ pesisir. Tanaman seperti nyamplung (Calophyllum inophyllum) , borogondolo (Hernandia nymphaeifolia (C.Presl) Kubitzki) , bitanggul, sangat subur tumbuh di kawasan pesisir. Tanaman tersebut sangat potensial sebagai penghasil biodiesel. Bahkan dengan adanya tanaman keras disepanjang pesisir pantai dapat menjadi benteng ekologis untuk meredam dampak tsunami maupun pemecah angin laut (wind breaker) yang menerjang perkampungan nelayan. Harapannya setelah dipanen dan diolah menjadi biodiesel maka sumber energi kapal maupun gudang beku ikan milik nelayan (cold storage) bisa diperoleh dengan mudah dan murah tanpa tergantung pasokan energi dari tempat lain.
ADVERTISEMENT
Itulah wujud kedaulatan pangan dan energi bagi masyarakat pedesaan/pesisir. Pangan melimpah, energi gampang diperoleh maka lapangan kerja akan tumbuh berkembang di pedesaan. Minat anak muda untuk pergi ke kota (urbanisasi) dalam mencari pekerjaan akan berkurang. Karena lapangan pekerjaan dan pusat penghidupan tersedia di kampung halaman mereka sendiri.
Koperasi amanat konstitusi
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai visi kesejahteraan bangsa yang dipertegas dalam UUD 1945 pasal 33 jelas dan tegas mengamanatkan bahwa Koperasi sebagai lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Para pendiri bangsa ini, khususnya Bung Hatta faham betul kaitan antara potensi ekonomi sumber daya alam indonesia dengan kondisi sosial rakyatnya. Potensi EBT yang sangat besar dan melimpah yang dikelola oleh para petani di sektor budidaya hanya bisa mendatangkan kesejehteraan jika dikelola bersama dalam wadah koperasi.
ADVERTISEMENT
Melalui lembaga koperasi, para petani melakukan pengolahan pasca panen komoditi EBT menjadi produk setengah jadi yang akan digunakan oleh industri pengolahan biodiesel/bioethanol dan wood pellet. Adanya industri pengolahan yang menghasilkan produk setengah jadi di pedesaan melalui koperasi maka akan tercipta rantai nilai tambah (added value) yang akan meningkatkan pendapatan para petani. Sehingga peluang kesejahteraan petani di pedesaan akan semakin nyata dan terbuka.
Pihak investor baik Swasta/ BUMS maupun BUMN akan sangat efektif dan efisien dalam membangun industri pengolahan karena adanya kepastian suplai bahan baku, kualitas bahan baku lebih terjamin dan harga beli bahan baku akan lebih kompetitif karena singkatnya rantai suplai. Melalui skema ini maka industri EBT akan tumbuh berkembang berbasis koperasi budidaya di tingkat pedesaan. Semakin berkembang industri EBT maka akan semakin berkembang pula kapasitas bisnis koperasi petani di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Jika skema kerjasama seperti itu bisa diwujudkan maka EBT akan menjadi juru selamat ekonomi dan lingkungan. Secara ekonomi mulai dari desa sampai kota akan mendapat porsi kue kesejahteraan secara adil dan merata secara berkesinambungan. Permasalahan urbanisasi akan terselesaikan karena lapangan pekerjaan (green job) yang beradab tercipta di pedesaan. Dampak secara lingkungan yaitu target net zero emission tahun 2050 semakin terang bisa dicapai. Semoga presiden terpilih 2024 – 2029 bisa mewujudkan visi negara kesejehteraan melalui skema pembangunan EBT berbasis koperasi agroforestry.