Konten dari Pengguna

Sambas Serambi Nusantara

ali rahman
Pengurus MPP ICMI dan Alumni IPB University.
16 September 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ali rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Geliat Kabupaten Sambas dalam membangun daerahnya tercermin dari aneka kreativitas di Politenik Negeri Sambas yang siap diaplikasikan ke masyarakat (Sumber: Foto Pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Geliat Kabupaten Sambas dalam membangun daerahnya tercermin dari aneka kreativitas di Politenik Negeri Sambas yang siap diaplikasikan ke masyarakat (Sumber: Foto Pribadi).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sambas merupakan kabupaten paling utara di Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia. Sambas zaman dahulu adalah sebuah kerajaan besar dan dikenal sebagai kerajaan maritim yang disegani. Kebesaran Kerajaan Sambas masih dapat kita saksikan dari beberapa peninggalan yang hingga kini masih ada. Seperti masih berdiri megahnya Istana Alwatzikhubillah, mesjid Kesultanan Sambas dan komplek pemakaman para sultan yang megah berdiri disekitar istana.
Istana Alwatzikubillah masih berdiri megah sebagai bukti kebesaran Kesultanan Sambas (Sumber: foto pribadi)
Menurut catatan sejarah, kebesaran Kerajaan Sambas meliputi daerah Singkawang dan Bengkayang sekarang. Bahkan pada zaman Sultan Muhammad Syafiuddin II pernah mendatangkan tenaga kerja dari Tiongkok untuk dipekerjakan sebagai penambang emas di monterado yang sekarang masuk Kabupaten Bengkayang. Karena kebesaran Kesultanan Sambas maka Singkawang terkenal sebagai kota singgah dan tumbuh berkembang sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Geliat Sambas Kini
Potensi besar yang dimiliki Kabupaten Sambas sedang terus digarap dan dikembangkan. Keunggulan dibidang pertanian, perikanan dan pariwisata jika dikembangkan dengan benar dan tepat dapat diandalkan sebagai mesin kemakmuran bagi rakyat kabupaten Sambas. Potensi perikanan sangat menjanjikan untuk digarap. Dengan garis pantai sekitar 200 km memungkinkan Sambas tumbuh menjadi daerah minapolitan mengingat potensi perikanan yang sangat besar.
Selain itu potensi pertanian dan perkebunan menanti tangan dingin penguasa Sambas dan para pengusaha untuk dikelola menjadi komoditi-komoditi unggulan yang berdaya saing tinggi. Komoditi sepeti Jeruk Siem, Sawit, kelapa, kopi liberika dan pisang merupakan komoditi yang sangat prospektif untuk dikembangkan.
Dengan garis pantai yang lebar maka kelapa tumbuh subur menanti untuk diolah menjadi agroindustri berbasis kelapa. Mulai dari desicated coconut, coconut milk, charcoal dan industri fiber berbasis sabut kelapa. Belum lagi minyak kelapa baik sebagai sumber pangan maupun biodiesel yang memiliki prospek yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Sambas punya jeruk, Pontianak punya nama
Kita sangat familiar dengan jeruk pontianak. Namun tahukah kita bahwa jeruk pontianak sejatinya dihasilkan sebagai besar dari daerah Tebas di Kabupaten Sambas. Jeruk siem sambas dengan tekstur kulit cerah dan tipis serta memiliki rasa yang manis dan juicy. Potensi Jeruk yang sangat besar di Sambas jika di-branding dengan tepat dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Sambas, khususnya para petani jeruk.
Jeruk sambas dapat dikelola sebagai icon agrowisata yang kreatif. Ada banyak festival jeruk di berbagai belahan dunia yang menjadi kalender wisata iconic dan menjadi tujuan wisatawan mancanagera. Sebut saja Menton kota yang terletak di Prancis sudah lama terkenal akan lemonnya. Lemon dan jeruk dari kota ini dipasarkan ke seluruh Benua Eropa. Untuk mem-branding kota tersebut sebagai kota penghasil jeruk, sejak tahun 1929 ada pameran bunga dan jeruk yang diselenggarakan di Hotel Riviera.
ADVERTISEMENT
Pameran ini sukses sehingga diadakan lagi pada tahun-tahun berikutnya sebagai agenda wisata yang dikelola secara profesional. Festival jeruk dan lemon FĂȘte du Citron resmi diselenggarakan pada tahun 1934. FĂȘte du Citron berlangsung setiap tanggal 18 Februari sampai 9 Maret. Maka ruas jalan di kota ini dipenuhi dan dimeriahkan oleh aneka bentuk yang dibuat dari jeruk dan lemon.
Selain itu, ada juga Festival Jeruk AlUla, di Arab Saudi. Festival tersebut, menampilkan hasil pertanian lokal segar yang telah memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi para petani dan pengusaha wilayah tersebut. Festival ini juga sebagai akses pemasaran untuk komoditi berbasis jeruk dan olahannya termasuk selai, jus, produk yang dipanggang, manisan, parfum, deterjen, dan kosmetik. Buah-buahan juga digunakan untuk khasiat obatnya yang berharga, minyak esensial dan aroma aromatik.
ADVERTISEMENT
Dengan mem-benchmark berbagai event festival jeruk tersebut, Sambas memiliki peluang untuk menyelenggarakan festival sejenis. Apalagi Sambas merupakan kabupaten terdepan NKRI sehingga event seperti Sambas Jeruk Festival pastinya akan menjadi daya tarik wisata bagi negeri tetangga Serawak, Brunai dan tentunya wisatawan lokal.
Poltesa Sebagai Inkubator Entreprenur
Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) merupakan perguruan tinggi negeri satu-satunya untuk saat ini yang ada di Kabupaten Sambas. Tentunya kabupaten sambas memerlukan tenaga-teaga terampil untuk memajukan daerahnya. Potensi besar di bidang pertanian, kelautan dan pariwisata hanya dapat tumbuh dan berkembang jika ditopang oleh SDM yang kreatif dan inovatif.
Marwah Poltesa untuk menghasilkan lulusan terampil dibidangnya bagikan "keris manjing warangka". Artinya Sambas dengan segudang potensi besar (sleeping giant) sangat menantikan kerja keras dan innovasi para putra daerahnya. Potensi olahan pangan berbasis kelapa, jeruk siam, kopi dan besarnya sumber daya kelautan memerlukan para entreprenur untuk mengolahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu dukungan dari berbagai pihak seperti "Jakarta", Pemprov, Pemda dan tentunya pihak BUMN dan Swasta perlu bahu-membahu menjadikan sambas sebagai etalase NKRI. Sambas sebagai serambi NKRI perlu ditata dan dikembangkan sebagai jendela nusantara. Jangan sampai rakyat sambas silau dengan kemajuan negeri tetangga dan banyak bermigrasi dan mencari penghidupan ke Serawak atau Brunai.