Pembangunan Karakter Wanita Indonesia ala Sukarno: Keagungan dan Kekuatan

Yuda Ariwinata
Kadiv Pendiklar HMD Pend. Sejarah UNP - Wakil Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Tanjung Pinang di Sumatera Barat (IMTA-SUMBAR) - Kader GmnI
Konten dari Pengguna
22 Juli 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuda Ariwinata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Indonesia Sukarno disambut oleh istrinya Ibu Dewi Sukarno di bandara Orly dekat Paris 01 Juli 1965 Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Sukarno disambut oleh istrinya Ibu Dewi Sukarno di bandara Orly dekat Paris 01 Juli 1965 Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sukarno, sebagai Bapak Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, adalah sosok pemimpin yang menghargai peran perempuan dalam membangun bangsa. Bagi beliau, perempuan adalah tulang punggung masyarakat yang harus memiliki karakter yang kuat dan mulia. Dalam pandangan Sukarno, karakter perempuan tidak hanya mencakup keberanian dan keteguhan, tetapi juga nilai-nilai keagungan, kearifan, dan kelembutan.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, Sukarno menghargai keagungan perempuan. Baginya, keagungan bukan sekadar tampilan fisik semata, melainkan sikap dan perilaku yang menonjolkan kelembutan dan kearifan. Perempuan Indonesia, menurut Sukarno, adalah lambang keindahan yang mencerminkan kemuliaan bangsa. Sikap rendah hati, sopan santun, dan kedermawanan adalah sifat yang harus dimiliki oleh perempuan Indonesia dalam upaya membangun karakter yang luhur.
Selain itu, karakter building versi Sukarno untuk perempuan juga mengandung nilai-nilai keberanian. Sukarno menyadari bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan bangsa. Oleh karena itu, perempuan Indonesia dituntut untuk memiliki keberanian dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang mungkin timbul dalam perjalanan hidupnya. Keberanian ini mencakup kesediaan untuk melawan ketidakadilan, mencari ilmu pengetahuan, dan berperan aktif dalam kehidupan politik dan sosial.
ADVERTISEMENT
Sikap keteguhan juga menjadi poin penting dalam pandangan Sukarno tentang karakter perempuan. Dalam situasi apa pun, perempuan Indonesia harus memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk mempertahankan keyakinan dan prinsip hidupnya. Sebagai contoh, selama perjuangan merebut kemerdekaan, banyak perempuan yang turut berjuang dan mengorbankan segalanya demi masa depan bangsa. Keteguhan seperti inilah yang mampu membangun karakter perempuan yang kokoh dan teguh dalam menghadapi berbagai rintangan.
Kekuatan dan kebijaksanaan juga menjadi nilai penting dalam karakter building versi Sukarno. Perempuan Indonesia harus memiliki kekuatan batin yang mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan kepala tegak dan hati lapang. Tidak hanya itu, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan memahami dinamika sosial juga menjadi kualitas yang amat dihargai oleh Sukarno.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sukarno juga memandang penting peran pendidikan dalam membangun karakter perempuan. Pendidikan yang merangkul nilai-nilai keadilan, persamaan gender, dan semangat gotong-royong merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter perempuan Indonesia yang berdaya saing. Sukarno percaya bahwa dengan memberikan kesempatan pendidikan yang setara, perempuan Indonesia akan menjadi pilar utama pembangunan bangsa.
Dalam mengakhiri tulisannya, Sukarno mungkin akan mengatakan, "Perempuan Indonesia, kalian adalah sumber kekuatan dan inspirasi bagi bangsa ini. Mari kita jalin kebersamaan dan persatuan dalam membangun karakter yang mulia dan membawa Indonesia menuju masa depan gemilang. Jadilah keagungan wanita Indonesia yang memancarkan kearifan dan kasih sayang untuk negeri ini."
Sukarno, sebagai seorang tokoh besar dalam sejarah Indonesia, meninggalkan pesan penting tentang karakter building perempuan yang dapat dijadikan teladan dan inspirasi bagi kita semua. Keagungan, keberanian, keteguhan, kekuatan, dan kebijaksanaan adalah nilai-nilai luhur yang dapat membawa perempuan Indonesia menjadi agen perubahan yang membanggakan dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
ADVERTISEMENT