Konten dari Pengguna

Menelusuri Perbedaan Sastra Serius dan Sastra Populer

vany eka lestari
hallo saya mahasiswa universitas pamulang prodi sastra indonesia
2 Juli 2024 7:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari vany eka lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi menonrton film (sumber foto : pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi menonrton film (sumber foto : pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Sastra merupakan sebuah sarana untuk menampung ide, pemikiran, ataupun ungkapan seseorang mengenai kehidupan dengan menggunakan kata-kata yang indah. Sastra selalu mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Perubahan ada setiap karya sastra berkaitan perkembangan kehidupan masyarakat serta budaya yang ada. Perbedaan karya sastra yang ada pada setia zaman merupakan suatu aktivitas untuk mengungkapkan sebuah pemikiran atau perasaan.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia perfilman menawarkan petualangan yang tak terbatas, mengantarkan penonton pada berbagai kisah, emosi, dan pengalaman. Di antara lautan film yang luas, terdapat dua kategori utama yang sering menarik perhatian yaitu film serius dan film populer. Masing-masing kategori ini memiliki daya tarik dan karakteristiknya sendiri, memikat para penikmat film dengan cara yang berbeda.
Karya Sastra Serius:
Karya sastra serius, adalah karya sastra yang berupa fiksi, tetapi mendorong pembacannya untuk merenungkan atau menafsir isu-isu yang menjadi isi dari karya sastra tesebut. Selain itu, ada isi karya sastra seriius juga menggunakan bahsa atau cara penyampaian yang tekadang sulit untuk dicerna, baik menggunakan gaya bahsa baku maupun tidak.
Contohnya yaitu seperti film “Bumi Manusia”, adalah film biografi sejarah epos indonesia tahun 2019 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Salman Aristo. Film ini dialihwahanakan dari novel berjudul “Bumi Manusia” karya Pramoeddya Ananta Toer. Film ini dibintangi oleh Ikbal Ramadhan, Mawar D Jongh, ddan Sha Ine Febriyanti. Film ini menceritakan kegamangan Minke antara kemajuan Eropa dan perjuangan membela tanah airnya serta hubungan ddengan Annelies. Film ini berhasil mengangkat kembali relevansi karya Pramoedya Ananta Toer dan memperkenalkan cerita yang mendalam ini kepada generasi baru. Dengan penggambaran visual yang kuat dan karakter yang kompleks, "Bumi Manusia" tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana refleksi tentang sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karya Sastra Populer:
Sedangkan, karya sastra populer adalah karya sastra yang berhasil menarik perhatian luas dari masyarakat umum dan sering kali mencapai kesuksesan komensial. Karya-karya ini cenderung mudah diakses dan dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca, serta memiliki daya tarik universal.
Contohnya yaitu seperti film ”Laskar Pelangi”, adalah film yang mengisahkan sekelompok anak-anak desa Gantong di Pulau Belitung, Indonesia, yang tinggal di bawah bayang-bayang kemiskinan ddan tantangan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka bersama-sama menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, tetapi juga menjalin persahabatan yang erat dan saling mendukung satu sama lain. Melalui karakter-karakternya yang kuat dan cerita yang mengharukan, "Laskar Pelangi" tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang kekuatan pendidikan dan persahabatan.
ADVERTISEMENT
Perbandingan dalam Kedua jenis karya sastra ini yaitu, memiliki nilai dan peran mereka masing-masing dalam membentuk budaya dan memengaruhi pemikiran masyarakat. Karya sastra serius menawarkan pandangan yang lebih mendalam dan reflektif, sementara karya sastra populer memberikan hiburan dan pesan moral yang mudah dipahami. Kedua jenis ini saling melengkapi dalam memperkaya pengalamansastra dan memenuhi berbagai kebutuhan pembaca atau penonton.