Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Sapi Sari, Ikon Baru Desa Pagersari
7 November 2021 10:50 WIB
Tulisan dari Nur Faizin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang elok kini memiliki ikon baru berupa patung sapi yang namanya diambil dari nama desa, yaitu Sari. Sapi Sari merupakan patung sapi betina yang melambangkan kesuburan desa Pagersari. Desa yang terletak di lereng gunung Kawi dan Kelud tersebut memang salah satu desa penghasil susu di Ngantang.
ADVERTISEMENT
Patung Sapi Sari dibuat oleh tim dari Universitas Negeri Malang. Mereka mengenal baik desa Pagersari karena sebelumnya terlibat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar tersebut. Desa Pagersari yang tengah membangun rest area membutuhkan ikon khusus untuk melengkapi branding desanya. Oleh karena itulah, tim yang terdiri atas beberapa dosen dan mahasiswa tersebut mendiskusikan dengan kepala desa dan perangkat desa tentang inisiasi pembuatan patung sebagai ikon desa. Kepala desa Pagersari, Bambang Santoso, S.H., menyambut baik dan mendukung penuh rencana tersebut. Kepala desa yang juga pengusaha sapi perah tersebut mengklaim bahwa susu dari desa Pagersari merupakan susu dengan kandungan nutrisi terbaik. Makanan alami yang disediakan oleh tanah Pagersari yang subur menjadi pendukung utama peternakan sapi sehingga sapi sebagai ikon desa dirasa cocok.
Patung sapi yang didesain oleh Abdullah Jabbar, mahasiswa Seni dan Disain dan tim dosen yang terdiri atas Azizatuz Zahro’ sebagai ketua tim, Nita Widiati, Ike Ratnawati, Denik Ristya Rini, dan Nantya Ratu Annisa Andromeda tersebut diserahkan pada 27 Oktober 2021 untuk dipasang di gerbang rest area Pagersari. Setelah pembangunan pedestal atau tatakan selama kurang lebih seminggu, pemasangan patung akhirnya rampung pada 6 November 2021.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, meski agak terkendala oleh hujan yang setiap hari turun, akhirnya patung terpasang kokoh,” kata Winaryo Permana, Sekdes Desa Pagersari. Dalam penyerahan patung kepada kepala desa, Azizatuz Zahro’ berharap penanda rest area desa Pagersari tersebut dirawat dengan baik dan dapat menumbuhkan rasa bangga warga akan desanya yang subur.
“Rasa hormat dan kasih sayang pada alam akan menjauhkan kita dari sikap menguasai dan merusak dalam membuat perhitungan-perhitungan ekonomi atasnya,” ujar dosen Sastra Indonesia UM tersebut. Ike Ratnawati, dosen Seni dan Disain yang turut serta dalam penyerahan tersebut menambahkan bahwa patung Sapi Sari, bukan hanya sebagai penanda, tetapi juga akan memberi nilai estetik yang lebih pada rest area yang tengah dibangun desa Pagersari.
ADVERTISEMENT