Konten dari Pengguna

Perkembangan Motorik Halus: Melalui Bermain Balok

Heti Marwah
mahasiswa aktif S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
5 Desember 2024 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heti Marwah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kegiatan bermain balok. sumber: PAUD Pesona Bakti
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kegiatan bermain balok. sumber: PAUD Pesona Bakti
ADVERTISEMENT
Motorik halus adalah perkembangan gerak yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Beberapa contoh kemampuan motorik halus lainnya adalah: Menggambar, Menulis, Memotong, Menyusun puzzle, dan bermain balok.
ADVERTISEMENT
Bermain balok dapat membantu mengembangkan motorik halus anak karena anak harus mengambil, memindahkan, dan menumpuk balok. Kegiatan ini juga dapat mengasah koordinasi antara mata dan tangan.
Selain mengembangkan motorik halus, bermain balok juga dapat memberikan manfaat lainnya, seperti:
1. Mengenalkan konsep dasar matematika.
2. Menstimulus kreativitas dan imajinasi.
3. Mengembangkan keterampilan bahasa.
4. Melatih kepemimpinan, inisiatif, perencanaan, dan kemampuan menggerakkan orang lain.
5. Mengembangkan empati anak dan menghargai hasil karya orang lain.
Mengasah perkembangan fisik-motoriknya, terutama motorik halus. Karena saat menyusun balok, Si Buah Hati harus mengambil, memindahkan dan menumpuk balok. Manfaat bermain balok juga mengasah koordinasi antara mata dan tangan.
Saat bermain balok, anak-anak menggunakan otot-otot tertentu yang membantu keterampilan motorik kasar dan halus mereka . Hal ini juga meningkatkan koordinasi tangan-mata saat anak-anak meraih, mengangkat, memindahkan, dan membangun dengan balok. Saat mereka mengambil balok dengan ukuran yang berbeda, hal ini akan membantu melatih keterampilan motorik halus mereka.
ADVERTISEMENT
Melalui permainan edukatif balok dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan pada anak yaitu aspek kognitif, fisik motorik, bahasa, NAM, sosial emosional dan seni sehingga pemberian permainan edukatif harus tepat.