Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kesenjangan Digital
16 Januari 2025 10:38 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Singgih Prawiro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Definisi Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi. Kesenjangan antara antarnegara dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam hal pemerataan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satu isu utama yang muncul adalah kesenjangan digital, yaitu perbedaan yang signifikan dalam akses, penggunaan, dan pemanfaatan teknologi digital antara berbagai lapisan masyarakat. Kesenjangan ini mengancam terciptanya ketidaksetaraan yang lebih dalam, baik dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, maupun pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Faktor Penyebab Kesenjangan Digital
1. Infrastruktur yang Tidak Merata
Salah satu penyebab utama kesenjangan digital di Indonesia adalah ketidakmerataan infrastruktur teknologi. Meskipun di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali akses terhadap internet cepat dan stabil sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, banyak daerah pedesaan, terutama di wilayah Indonesia Timur, yang masih tertinggal dalam hal akses internet. Di beberapa daerah terpencil, konektivitas internet masih sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, yang menghambat masyarakat dalam mengakses informasi, berkomunikasi, maupun berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan sosial digital.
Program pemerintah, seperti Palapa Ring, yang bertujuan untuk membangun infrastruktur internet di seluruh pelosok Indonesia, memang memberikan harapan. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan bahwa infrastruktur ini dapat benar-benar menjangkau setiap wilayah, terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau atau memiliki kendala geografis.
ADVERTISEMENT
2. Keterbatasan Literasi Digital
Kesenjangan digital tidak hanya terkait dengan akses fisik terhadap teknologi, tetapi juga dengan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Di Indonesia, tingkat literasi digital masih terbilang rendah, terutama di daerah-daerah yang belum mendapatkan pendidikan digital yang memadai. Masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi sering kali merasa kesulitan untuk mengoperasikan perangkat atau memanfaatkan internet untuk tujuan produktif, seperti mencari informasi, belajar daring, atau mengakses layanan digital.
Di pedesaan atau daerah dengan tingkat pendidikan yang rendah, keterbatasan pengetahuan tentang penggunaan teknologi menghambat potensi mereka untuk mengakses peluang yang ada di dunia digital. Ini menciptakan ketimpangan dalam hal pemanfaatan teknologi, di mana sebagian besar masyarakat perkotaan lebih siap untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sementara masyarakat di daerah-daerah lain ketinggalan.
ADVERTISEMENT
3. Biaya Teknologi yang Tinggi
Harga perangkat digital seperti smartphone, laptop, dan biaya langganan internet juga menjadi hambatan besar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Meskipun harga perangkat telah menurun seiring waktu, banyak keluarga di daerah pedesaan yang masih kesulitan untuk membeli perangkat yang dibutuhkan untuk mengakses internet. Selain itu, biaya data internet yang relatif tinggi di beberapa wilayah juga menjadi penghalang, terutama bagi masyarakat dengan pendapatan rendah.
Biaya yang tinggi ini semakin memperburuk kesenjangan digital, di mana hanya segelintir orang yang dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal, sementara sebagian besar masyarakat lainnya tetap terhambat oleh biaya dan keterbatasan ekonomi.
Daerah yang Memiliki Akses Internet yang Lancar dan Daerah yang Masih Kesulitan Akses Internet
ADVERTISEMENT
Daerah dengan Akses Internet Lancar:
1. Jakarta : Sebagai ibu kota negara, Jakarta memiliki akses internet yang sangat baik. Keberadaan infrastruktur yang kuat dan banyaknya penyedia layanan internet membuat Jakarta menjadi salah satu kota dengan kecepatan internet yang tinggi.
2. Bandung : Kota ini juga dikenal dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan banyaknya startup serta fasilitas pendidikan membuat akses internet di Bandung relatif lancar dan cepat.
3. Surabaya : Sebagai kota besar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki akses internet yang sangat baik, terutama di pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kawasan industri.
4. Yogyakarta : Yogyakarta juga memiliki akses internet yang relatif baik, terutama di kawasan-kawasan yang memiliki banyak perguruan tinggi dan tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Daerah dengan Akses Internet Terbatas:
1. Daerah Pedalaman Papua : Di banyak bagian Papua, terutama di wilayah pedalaman, akses internet masih sangat terbatas. Infrastruktur telekomunikasi yang kurang berkembang menjadi tantangan utama.
2. Nusa Tenggara Timur (NTT) : Beberapa bagian NTT, khususnya di pulau-pulau kecil dan wilayah terpencil, juga memiliki akses internet yang terbatas, dengan sinyal yang sering kali lemah dan kecepatannya rendah.
3. Kalimantan Tengah : Meskipun beberapa kota besar di Kalimantan sudah memiliki akses internet yang baik, daerah-daerah di pedalaman Kalimantan Tengah masih sulit terjangkau oleh jaringan internet yang stabil dan cepat.
4. Aceh : Meskipun ada perkembangan, beberapa wilayah pedalaman Aceh masih mengalami kesulitan dalam hal akses internet, terutama di daerah dengan topografi yang sulit dan kurangnya infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Dampak Kesenjangan Digital
1. Ketidaksetaraan Akses Pendidikan
Salah satu dampak terbesar dari kesenjangan digital adalah ketidaksetaraan dalam akses pendidikan. Seiring dengan pandemi COVID-19, pembelajaran daring menjadi alternatif utama bagi banyak sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Namun, banyak siswa, terutama di daerah pedesaan dan daerah dengan infrastruktur digital yang kurang berkembang, yang tidak memiliki perangkat yang memadai atau akses internet yang stabil untuk mengikuti pembelajaran daring. Hal ini menciptakan ketimpangan yang lebih dalam antara siswa di daerah perkotaan dan pedesaan, yang berdampak pada kualitas pendidikan dan potensi masa depan mereka. Bahkan, beberapa sekolah di daerah terpencil harus menghentikan kegiatan belajar mengajar selama pandemi karena keterbatasan akses teknologi. Selain itu, tantangan dalam pembelajaran daring ini juga melibatkan orang tua yang tidak memiliki pengetahuan digital untuk membantu anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
2. Ketimpangan Ekonomi dan Pekerjaan
Kesenjangan digital juga berkontribusi pada ketimpangan ekonomi yang semakin lebar. Dalam dunia yang semakin digital, pekerjaan dan peluang bisnis yang berbasis internet semakin meningkat. Mereka yang memiliki akses ke teknologi, keterampilan digital, dan kemampuan untuk memanfaatkannya dapat meraih peluang ekonomi baru, seperti bekerja secara daring atau membuka usaha online. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki akses atau keterampilan digital cenderung tertinggal dan tidak dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi. Kesenjangan ini juga tercermin dalam kesulitan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah untuk memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk mereka atau mengakses pasar yang lebih luas. Banyak dari mereka yang terkendala oleh keterbatasan pengetahuan tentang pemasaran digital atau biaya untuk menjalankan strategi pemasaran berbasis internet.
ADVERTISEMENT
3. Partisipasi dalam Pemerintahan dan Pengambilan Keputusan
Di bidang pemerintahan, kesenjangan digital juga berdampak pada partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan. Banyak program pemerintah yang kini dipublikasikan dan diakses secara digital, seperti registrasi data kependudukan, layanan publik, atau bahkan program-program bantuan sosial. Namun, jika masyarakat di daerah terpinggirkan tidak memiliki akses yang memadai, mereka akan kesulitan untuk berpartisipasi dalam program tersebut atau bahkan mendapatkan informasi yang penting untuk hidup mereka. Partisipasi politik dan sosial yang semakin mengandalkan platform digital juga bisa menciptakan kesenjangan suara antara mereka yang terhubung dan mereka yang tidak.
Upaya Mengurangi Kesenjangan Digital
Untuk mengurangi kesenjangan digital, dibutuhkan upaya yang holistik dan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
1. Peningkatan Infrastruktur
Pemerintah perlu terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang merata, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Pembangunan infrastruktur internet yang memadai, seperti pembangunan menara BTS, jaringan fiber optic, dan penyediaan layanan internet dengan harga terjangkau harus menjadi prioritas agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati akses yang setara.
2. Pelatihan dan Literasi Digital
Program pelatihan literasi digital sangat penting untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk menyediakan pelatihan digital bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang tertinggal. Program-program ini harus menjangkau masyarakat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, agar mereka dapat mengoptimalkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, baik untuk pendidikan, pekerjaan, maupun usaha.
ADVERTISEMENT
3. Pengurangan Biaya Akses Teknologi
Untuk memastikan bahwa teknologi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, pemerintah harus bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk menurunkan biaya akses internet, terutama di daerah yang terisolasi. Penyediaan subsidi untuk perangkat teknologi juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi beban biaya bagi keluarga yang tidak mampu.
Kesimpulan
Kesenjangan digital di Indonesia adalah masalah yang harus segera ditangani secara serius dan komprehensif. Jika tidak ada langkah yang konkret, kesenjangan ini berpotensi memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Upaya untuk mengurangi kesenjangan digital harus melibatkan peningkatan infrastruktur, peningkatan literasi digital, serta penyediaan teknologi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses dan memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
ADVERTISEMENT
REVERENSI
Devinisi Kesenjangan Digital
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesenjangan_digital
Penyebab Kesenjangan Digital
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/penjelasan-dan-penyebab-kesenjangan-digital-20iQeWzddaS
Daerah yang Memiliki Akses Internet yang Lancar dan Daerah yang Masih Kesulitan Akses Internet https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5702067/10-provinsi-dengan-akses-internet-tertinggi-terendah-untuk-belajar-online
Dampak Kesenjangan Digital
https://www-ncbroadband-gov.translate.goog/digital-divide/who-affected-digital-divide?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Upaya Mengurangi Kesenjangan Digital
https://bpmpntb.kemdikbud.go.id/artikel/35/upaya-kolaboratif-dalam-mengatasi-kesenjangan-digital
Tentang Penulis
Singgih Prawiro, lulusan dari SMA N 1 Pemalang kini menjadi mahasiswa Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasakti Tegal. Komunikasi lebih lanjut IG@prawiro16__