Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Apakah Terence McKenna Hanya Bercanda atau Serius Mengenai Ramalan Tahun 2012?
25 Februari 2025 17:39 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari DANIEL GAGARIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah gemerlap dunia modern, ramalan tentang akhir zaman sering kali muncul dan menggelitik rasa ingin tahu kita. Salah satu yang paling terkenal adalah prediksi berbasis kalender Maya kuno bahwa kehidupan seperti yang kita kenal akan berakhir pada Desember 2012. Banyak yang menertawakan ide ini, terutama setelah para ahli NASA membantahnya dengan tegas. Namun, ada satu sosok yang membuat ramalan ini menjadi perbincangan seru: Terence McKenna, seorang "guru psychedelic" yang eksentrik. Dalam artikel ini, kita akan menyelami pertemuan menarik antara John Horgan, penulis Scientific American, dengan McKenna pada 1999, serta menyingkap apakah ia serius atau hanya bermain-main dengan ide besarnya.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Psychedelic?
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan "psychedelic". Istilah ini berasal dari bahasa Yunani psyche (jiwa) dan delos (mengungkap), yang secara harfiah berarti "mengungkap jiwa". Psychedelic merujuk pada zat atau pengalaman yang dapat mengubah persepsi, pikiran, dan kesadaran seseorang secara mendalam. Contohnya adalah zat seperti psilocybin (dari jenis jamur tertentu), DMT (yang terkandung dalam ayahuasca), atau LSD. Zat-zat ini sering dikaitkan dengan pengalaman visual intens, perasaan menyatu dengan alam semesta, dan ide-ide tak biasa. Bagi McKenna, psychedelic bukan sekadar "obat", melainkan jembatan menuju pemahaman baru tentang realitas dan kemanusiaan.
Pria dengan Setelan Ungu Berkilau
Terence McKenna bukanlah sosok biasa. Lahir di sebuah kota peternakan di Colorado, ia menemukan dunia psychedelic pada 1965 saat kuliah di Universitas California, Berkeley. Di sana, ia mempelajari ekologi dan shamanisme—kombinasi yang sangat khas era 1960-an. Petualangannya membawanya ke Timur Jauh dan Amerika Selatan untuk mencari zat-zat yang dapat mengubah kesadaran, seperti jamur ajaib dan ayahuasca, minuman tradisional yang mengandung DMT dari tanaman Amazon. Bersama adiknya, Dennis, ia menjelajahi hutan Kolombia, mengonsumsi dosis besar zat psychedelic sambil mencatat visinya.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman ini, lahirlah teori timewave—sebuah gagasan bahwa waktu dan eksistensi muncul dari pertarungan dua kekuatan: konservatif dan kreatif. McKenna menciptakan model matematis yang memetakan lonjakan "kebaruan" dalam sejarah manusia—perang, revolusi, penemuan ilmiah—dan menyimpulkan bahwa puncaknya akan tiba pada Desember 2012. Dalam bukunya The Invisible Landscape (1975) dan True Hallucinations (1993), ia meracik teori ini dengan gaya penceritaan yang liar namun memikat, dipenuhi ironi dan keraguan yang membuat kita bertanya: seriuskah dia?
Pertemuan di Atas Millennium Hotel
Pada Mei 1999, John Horgan bertemu McKenna di New York untuk mencari jawaban. Malam sebelumnya, ia menyaksikan McKenna berbicara di sebuah auditorium Manhattan. Dengan janggut lebat dan suara khas yang sedikit mendengung, McKenna memukau penonton dengan visinya tentang internet, nanoteknologi, dan kecerdasan buatan yang akan membawa kita menuju masa depan psychedelic. Ia menyebut 21 Desember 2012 sebagai hari ketika "sesuatu yang besar" akan terjadi—mungkin komputer super pintar, perjalanan waktu, atau bahkan kedatangan alien. Namun, senyum nakal di wajahnya seolah menggoda: "Percaya atau tidak, terserah kalian."
ADVERTISEMENT
Saat makan siang di Millennium Hotel, Horgan menyelami lebih dalam pemikiran McKenna. Mengenakan kaus hitam dengan gambar perunggu, McKenna tetap santai namun tajam. Ketika ditanya apakah ia sungguh percaya bahwa jamur psilocybin adalah pesan dari alien, ia menjawab dengan serius—bahwa spora jamur bisa bertahan di ruang angkasa dan struktur kimianya yang unik menunjukkan asal-usul luar biasa. Namun, kemudian ia tertawa dan berkata, "Saya orang Irlandia! Apa alasanmu?" Ia menyebut dirinya sebagai visionary fool—"pelawak visioner" yang sadar akan absurditas idenya sendiri.
Dunia yang Aneh dan Bahasa yang Menciptakannya
McKenna memiliki cara unik dalam memandang dunia. Baginya, hidup adalah tentang menghasilkan "kebaruan"—sesuatu yang baru, kompleks, dan progresif. Ia melihat prinsip ini dalam segala hal, dari ledakan besar alam semesta hingga munculnya teknologi modern. Bahkan Nazi Jerman, katanya, punya peran dalam "drama kosmik" ini, meskipun dengan konsekuensi mengerikan. Namun, yang paling menarik adalah pandangannya tentang bahasa: "Dunia terbuat dari kata-kata." Menurutnya, bahasa tidak hanya mendeskripsikan realitas—tetapi menciptakannya.
ADVERTISEMENT
Ramalan 2012: Serius atau Lelucon?
Lalu, apa sebenarnya yang McKenna pikirkan tentang 2012? Ketika Horgan mendesaknya, jawabannya tetap ambigu. "Itu prediksi tentang sesuatu yang tak bisa diprediksi," katanya. Mungkin mesin pintar, mungkin asteroid—ia tak tahu pasti. Namun, kemudian ia mengaku: "Tidak," ia tak sepenuhnya percaya bahwa itu akan terjadi. Model timewave-nya hanyalah "fantasi yang dikemas dalam bahasa tertentu," sebuah upaya untuk membuat sejarah lebih masuk akal. Namun, ia menambahkan satu kejutan: setelah membuat prediksi itu, ia mengetahui bahwa astronom Maya kuno juga menunjuk tanggal yang sama. "Kita terjebak dalam perangkat lunak yang ditulis oleh hantu Jorge Luis Borges!" katanya sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Akhir Perjalanan Sang Pelawak Visioner
Tak lama setelah pertemuan itu, McKenna jatuh sakit. Tumor ganas ditemukan di otaknya, dan ia meninggal pada April 2000, jauh sebelum 2012 tiba. Dalam wawancara terakhirnya, ia tetap realistis tentang kematian: pengalaman psychedelic tidak menghapus rasa takutnya, karena "mati bukan kematian." Namun, warisannya tetap hidup—bukan hanya dalam teori liarnya, tetapi dalam caranya mengajak kita melihat dunia sebagai tempat yang aneh dan penuh keajaiban.
McKenna mungkin tak benar-benar mempercayai ramalan 2012, tetapi ia berhasil membuat kita bertanya-tanya. Dengan gaya jenaka dan visinya yang fantastis, ia seperti pelawak suci yang mengguncang kita dari tidur persepsi. Dunia memang aneh, katanya—dan mungkin, lewat kata-kata kita sendiri, kita bisa membentuknya menjadi apa saja. Jadi, apakah ia serius atau bercanda? Mungkin jawabannya adalah: keduanya. Dan itulah yang membuat Terence McKenna begitu tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Sumber: