Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Artificial Intelligence : Solusi Inovatif untuk Tantangan Lingkungan
12 Februari 2025 20:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari DANIEL GAGARIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Artifisial Inteligent dan Lingkungan Hidup : Created by Daniel Gagarin via Grok (X)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkts3v8rc04szb14n1es96wx.jpg)
ADVERTISEMENT
Di tengah krisis lingkungan global yang semakin mendesak—mulai dari perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga polusi dan limbah—Artificial Intelligence (AI) muncul sebagai alat inovatif yang dapat membantu mengatasi tantangan ini. AI memiliki kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah besar, menganalisis pola, dan memberikan wawasan yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor lingkungan. Berikut adalah beberapa cara AI berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan planet kita.
ADVERTISEMENT
1. Pemantauan dan Analisis Lingkungan Secara Real-Time
Salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi perubahan iklim adalah bagaimana kita mengukur dan memantau dampaknya secara akurat. UNEP (United Nations Environment Programme) telah mengembangkan World Environment Situation Room (WESR), sebuah platform digital berbasis AI yang menganalisis data kompleks secara real-time. WESR mampu mengolah data dari pengamatan satelit hingga sensor lingkungan untuk memberikan gambaran tentang konsentrasi CO2 di atmosfer, perubahan massa gletser, hingga kenaikan permukaan laut. Dengan teknologi ini, pengambilan keputusan berbasis data dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
2. Deteksi dan Pengurangan Emisi Metana
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang memiliki dampak signifikan terhadap pemanasan global. Untuk mengatasinya, UNEP memperkenalkan International Methane Emissions Observatory (IMEO), sebuah inisiatif berbasis AI yang mengintegrasikan berbagai sumber data guna mengidentifikasi dan memitigasi emisi metana secara global. Dengan adanya platform ini, negara dan perusahaan energi dapat mengambil langkah konkret dalam mengurangi emisi metana, yang merupakan salah satu cara paling cepat dan efektif untuk memperlambat perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
3. Pemantauan Kualitas Udara Global
Bersama IQAir, UNEP juga mengembangkan GEMS Air Pollution Monitoring, jaringan pemantauan kualitas udara terbesar di dunia. AI digunakan untuk mengolah data dari lebih dari 25.000 stasiun pemantauan di 140 negara, memungkinkan pemangku kebijakan dan masyarakat umum untuk memahami dampak kualitas udara terhadap kesehatan manusia serta merancang kebijakan perlindungan yang lebih efektif.
4. Efisiensi Energi dan Penggunaan Energi Terbarukan
AI juga berperan dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Teknologi ini dapat memprediksi pola konsumsi energi serta mengelola jaringan listrik cerdas (smart grid) guna menyesuaikan pasokan dengan permintaan secara lebih efisien. Contohnya, GE Renewable Energy menggunakan AI dalam turbin anginnya untuk menyesuaikan operasi dengan kondisi angin yang berubah-ubah, sehingga meningkatkan produksi energi bersih.
5. Pengelolaan Limbah dan E-Waste
Limbah elektronik (e-waste) menjadi salah satu tantangan besar bagi lingkungan, dengan perkiraan jumlah limbah mencapai 75 juta metrik ton pada tahun 2030. AI dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi daur ulang melalui sistem pemilahan otomatis yang mampu mengenali dan memisahkan jenis material dalam limbah elektronik. Teknologi ini dapat meningkatkan tingkat daur ulang serta mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan limbah yang tidak terkontrol.
ADVERTISEMENT
6. Konservasi Keanekaragaman Hayati
Dalam upaya konservasi, AI digunakan untuk menganalisis populasi spesies, habitat, serta ancaman yang mereka hadapi. Dengan mengolah data dari kamera jebakan (camera trap) dan sensor akustik, AI dapat membantu ilmuwan melacak pergerakan dan populasi hewan liar, memungkinkan tindakan konservasi yang lebih efektif dan berbasis data.
7. Tantangan dan Risiko Penggunaan AI dalam Keberlanjutan
Meskipun AI menawarkan berbagai solusi inovatif, penggunaannya juga membawa tantangan tersendiri. Sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) menghasilkan sekitar 3-4% dari total emisi global, dengan pusat data yang mengonsumsi energi dan air dalam jumlah besar. Selain itu, masalah e-waste dan bias dalam sistem AI juga menjadi perhatian yang harus ditangani dengan kebijakan yang tepat.
Untuk itu, berbagai inisiatif seperti CODES Action Plan for a Sustainable Planet in the Digital Age telah diluncurkan guna mengurangi dampak lingkungan dari teknologi digital, memastikan bahwa AI dikembangkan secara etis dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Artificial Intelligence memiliki potensi besar dalam membantu kita mengatasi berbagai tantangan lingkungan, dari pemantauan kualitas udara hingga optimasi energi terbarukan dan konservasi keanekaragaman hayati. Namun, agar manfaat AI dapat dimaksimalkan tanpa menimbulkan dampak negatif yang berlebihan, diperlukan regulasi yang bijaksana, inovasi berkelanjutan, serta kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sipil. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi mitra utama dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sumber:
UNEP: https://www.unep.org/news-and-stories/story/how-artificial-intelligence-helping-tackle-environmental-challenges
2030.builders: https://2030.builders/8-ways-ai-can-contribute-to-environmental-conservation/