Konten dari Pengguna

Harmoni Karier dan Hidup: Menavigasi Tantangan Wanita di Era Modern

DANIEL GAGARIN
Pensiunan PNS dengan 30 tahun pengabdian di Sulawesi Tengah, berkontribusi di bidang Lingkungan Hidup, Pertanian, dan Perencanaan. Pensiun sejak 2021, tetap aktif mengeksplorasi isu lingkungan, teknologi, dan kesehatan mental. Dedikasi tanpa batas.
21 Februari 2025 11:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DANIEL GAGARIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Ganda Wanita (Sumber: Gambar dihasilkan oleh Meta AI)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Ganda Wanita (Sumber: Gambar dihasilkan oleh Meta AI)
ADVERTISEMENT
Keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi bagi wanita di era modern ini bagaikan menari di atas tali—memerlukan keseimbangan yang cermat, fokus, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat. Di tengah tuntutan karier yang semakin tinggi dan ekspektasi sosial yang kompleks, menjaga kesehatan mental menjadi prioritas utama. Artikel ini, yang terinspirasi dan didasarkan pada artikel "Women Work-life Balance and Career Challenges" dari RelaxifyApp, menggali lebih dalam tantangan yang dihadapi wanita dalam menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi, serta strategi efektif untuk mencapai harmoni.
ADVERTISEMENT

Beban Ganda: Tanggung Jawab Ganda di Rumah dan Kantor

Beban ganda yang dihadapi wanita, yaitu tanggung jawab rumah tangga dan aspirasi profesional, masih menjadi isu krusial. Seperti yang diungkapkan dalam artikel RelaxifyApp, bagi banyak wanita, hari tidak berakhir setelah jam kerja. Mereka menghadapi "giliran kedua" berupa tanggung jawab rumah tangga yang menunggu di rumah. Hal ini menyebabkan stres, kelelahan, dan berkurangnya waktu untuk diri sendiri.
Data terbaru menunjukkan bahwa wanita masih memikul sebagian besar pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak, bahkan ketika mereka bekerja penuh waktu. Hal ini menyebabkan stres, kelelahan, dan berkurangnya waktu untuk diri sendiri.
Menurut laporan dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), wanita menghabiskan rata-rata 4 jam 25 menit per hari untuk pekerjaan tidak berbayar, dibandingkan dengan pria yang hanya 1 jam 23 menit. Perbedaan ini secara signifikan mempengaruhi peluang karier dan kesejahteraan mental wanita.
ADVERTISEMENT

Ketidakadilan di Tempat Kerja: Gender Bias dan Kesenjangan Upah

Meskipun telah ada kemajuan, ketidakadilan gender di tempat kerja masih menjadi penghalang besar bagi wanita. Kesenjangan upah, kurangnya representasi dalam posisi kepemimpinan, dan budaya kerja yang kurang suportif adalah beberapa masalah yang terus dihadapi wanita. RelaxifyApp menyoroti bahwa kondisi yang tidak setara ini menghambat pertumbuhan profesional dan memicu stres, harga diri rendah, dan perasaan tidak mampu.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2024, kesenjangan upah antara pria dan wanita di Indonesia masih mencapai sekitar 23%. Ini berarti wanita rata-rata hanya mendapatkan 77% dari penghasilan yang diterima oleh pria untuk pekerjaan yang setara.
Selain itu, studi menunjukkan bahwa bias gender masih memengaruhi proses rekrutmen, promosi, dan evaluasi kinerja, menghambat kemajuan karier wanita.
ADVERTISEMENT

Sindrom Imposter: Meragukan Kemampuan Diri

Sindrom imposter, perasaan bahwa seseorang tidak layak atas kesuksesan yang diraih, lebih sering dialami oleh wanita. Hal ini dapat menyebabkan keraguan diri, kecemasan, dan ketakutan akan "terbongkar" sebagai penipu. RelaxifyApp menekankan bahwa rasa takut ini menunjukkan perlunya lingkungan yang meningkatkan kepercayaan diri profesional wanita.
Penelitian dari Harvard Business Review menemukan bahwa wanita cenderung meremehkan kemampuan mereka sendiri dan menganggap kesuksesan mereka sebagai keberuntungan semata, sementara pria cenderung mengaitkan kesuksesan dengan keterampilan dan bakat mereka.

Strategi Mencapai Keseimbangan dan Kesuksesan Karier

Untuk mengatasi tantangan ini, wanita dapat menerapkan strategi berikut, yang sejalan dengan saran dari RelaxifyApp:
ADVERTISEMENT
Perusahaan juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang suportif:

Kisah Inspiratif: Perempuan Tangguh yang Menginspirasi

Banyak wanita telah berhasil menaklukkan tantangan dan mencapai keseimbangan dalam kehidupan kerja mereka. Kisah-kisah mereka memberikan inspirasi dan motivasi bagi wanita lain untuk mengejar impian mereka tanpa mengorbankan kesehatan mental dan kesejahteraan pribadi.

Kesimpulan

Keseimbangan kehidupan kerja bagi wanita adalah perjalanan yang berkelanjutan, bukan tujuan akhir. Dengan kesadaran diri, dukungan yang tepat, dan lingkungan kerja yang suportif, wanita dapat merajut harmoni antara karier dan kehidupan pribadi, serta mencapai potensi penuh mereka. Seperti yang disimpulkan oleh RelaxifyApp, mari kita dukung wanita dalam segala hal agar generasi mendatang tumbuh dengan sukses dan tetap damai secara mental.
ADVERTISEMENT

Sumber: