Konten dari Pengguna

Perempuan dan Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat : Tantangan dan Solusi

DANIEL GAGARIN
Pensiunan PNS dengan 30 tahun pengabdian di Sulawesi Tengah, berpengalaman di Lingkungan Hidup, Pertanian, dan Perencanaan. Pensiun sejak 2021, tetap aktif mengeksplorasi isu lingkungan, teknologi, dan kesehatan mental. Dedikasi tanpa batas.
20 Februari 2025 22:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DANIEL GAGARIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perempuan dan Lingkungan Kerja Toxic (Gambar dibuat oleh Meta AI)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan dan Lingkungan Kerja Toxic (Gambar dibuat oleh Meta AI)
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, isu mengenai lingkungan kerja yang tidak sehat (toxic) semakin mencuat, terutama yang melibatkan perempuan di posisi kepemimpinan. Ekspektasi terhadap pemimpin perempuan dan laki-laki seringkali sama, namun perempuan seringkali menghadapi tekanan yang lebih besar dalam menunjukkan keseimbangan antara ketegasan dan keramahan.
ADVERTISEMENT

Dinamika Gender dalam Kepemimpinan

Survei menunjukkan bahwa karyawan cenderung lebih percaya pada pemimpin perempuan dalam hal keramahan dan kepedulian terhadap kesejahteraan, sementara pemimpin laki-laki lebih dipercaya dalam hal kepemimpinan umum dan ketegasan. Profesor Hélène Lee-Gosselin dari Université Laval menjelaskan bahwa masyarakat seringkali memiliki stereotip gender yang tersembunyi. Secara sadar, orang mungkin mengklaim tidak memiliki prasangka, tetapi perilaku mereka seringkali mencerminkan bias seksis.
ADVERTISEMENT

Lingkungan Kerja Toxic: Dampak dan Cara Mengatasi

Lingkungan kerja yang tidak sehat dapat memiliki dampak yang merusak pada kesejahteraan karyawan. Sandrine Lévy-Amon, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa lingkungan toxic adalah lingkungan yang penuh tekanan, membuat individu merasa kewalahan dan tidak mampu menghadapi tuntutan pekerjaan. Indikator Lingkungan Kerja Toxic:

Dampak Lingkungan Kerja Toxic:

ADVERTISEMENT

Strategi Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic:

Peran Perempuan dalam Menciptakan Perubahan

Perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan inklusif. Ini dapat dilakukan dengan:
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Lingkungan kerja toxic merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Perempuan seringkali menghadapi tantangan unik dalam lingkungan seperti ini karena adanya stereotip gender dan ekspektasi ganda. Namun, dengan memahami dinamika yang terlibat, mengambil tindakan untuk melindungi diri sendiri, dan bekerja sama untuk menciptakan perubahan positif, kita dapat membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan inklusif untuk semua.

Sumber:

1. Letarte, Martine. "Climat toxique au travail: moins de latitude pour les femmes gestionnaires." premières en affaires, 7 November 2022.
2. Salaun, Justine. "Votre environnement de travail est-il toxique ?" Femme Actuelle.
3. Hickok, Hannah. "Pourquoi l'environnement de travail toxique vous suit à la maison." BBC News Afrique, 6 April 2021.
ADVERTISEMENT
4. "Les femmes et l'environnement." Site de l'Association Adéquations.