Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Perempuan dan Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat : Tantangan dan Solusi
20 Februari 2025 22:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari DANIEL GAGARIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, isu mengenai lingkungan kerja yang tidak sehat (toxic) semakin mencuat, terutama yang melibatkan perempuan di posisi kepemimpinan. Ekspektasi terhadap pemimpin perempuan dan laki-laki seringkali sama, namun perempuan seringkali menghadapi tekanan yang lebih besar dalam menunjukkan keseimbangan antara ketegasan dan keramahan.
ADVERTISEMENT
Dinamika Gender dalam Kepemimpinan
Survei menunjukkan bahwa karyawan cenderung lebih percaya pada pemimpin perempuan dalam hal keramahan dan kepedulian terhadap kesejahteraan, sementara pemimpin laki-laki lebih dipercaya dalam hal kepemimpinan umum dan ketegasan. Profesor Hélène Lee-Gosselin dari Université Laval menjelaskan bahwa masyarakat seringkali memiliki stereotip gender yang tersembunyi. Secara sadar, orang mungkin mengklaim tidak memiliki prasangka, tetapi perilaku mereka seringkali mencerminkan bias seksis.
ADVERTISEMENT
Lingkungan Kerja Toxic: Dampak dan Cara Mengatasi
Lingkungan kerja yang tidak sehat dapat memiliki dampak yang merusak pada kesejahteraan karyawan. Sandrine Lévy-Amon, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa lingkungan toxic adalah lingkungan yang penuh tekanan, membuat individu merasa kewalahan dan tidak mampu menghadapi tuntutan pekerjaan. Indikator Lingkungan Kerja Toxic:
Dampak Lingkungan Kerja Toxic:
ADVERTISEMENT
Strategi Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic:
Peran Perempuan dalam Menciptakan Perubahan
Perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan inklusif. Ini dapat dilakukan dengan:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Lingkungan kerja toxic merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Perempuan seringkali menghadapi tantangan unik dalam lingkungan seperti ini karena adanya stereotip gender dan ekspektasi ganda. Namun, dengan memahami dinamika yang terlibat, mengambil tindakan untuk melindungi diri sendiri, dan bekerja sama untuk menciptakan perubahan positif, kita dapat membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan inklusif untuk semua.
Sumber:
1. Letarte, Martine. "Climat toxique au travail: moins de latitude pour les femmes gestionnaires." premières en affaires, 7 November 2022.
2. Salaun, Justine. "Votre environnement de travail est-il toxique ?" Femme Actuelle.
3. Hickok, Hannah. "Pourquoi l'environnement de travail toxique vous suit à la maison." BBC News Afrique, 6 April 2021.
ADVERTISEMENT
4. "Les femmes et l'environnement." Site de l'Association Adéquations.