Konten dari Pengguna

Mengenal Lebih Dalam Tentang Teori Belajar Psikologi Kognitif

Kholifatunnisa Assholihah
Mahasiswa Pendidikan Bhasa dan Sastra Indonesia, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
30 September 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kholifatunnisa Assholihah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/rakyat-cewek-cewek-wanita-siswa-2557399/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/rakyat-cewek-cewek-wanita-siswa-2557399/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengertian Teori Kognitif
Teori psikologi kognitif merupakan bagian penting dari ilmu kognitif yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan psikologi pendidikan. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami proses mental internal pada manusia. Para ahli kognitif berpendapat bahwa perilaku manusia tidak dapat sepenuhnya diukur atau dijelaskan tanpa melibatkan proses mental, seperti motivasi, niat, dan keyakinan. Pendekatan kognitif sering kali dipertentangkan dengan pendekatan behavioristik. Menurut beberapa ahli, teori behaviorisme dianggap tidak lengkap karena tidak memperhitungkan proses mental yang berkaitan dengan berpikir, memilih, dan mengambil keputusan, serta cenderung mengabaikan aspek emosional.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan psikologi kognitif, belajar pada dasarnya adalah proses mental, bukan hanya perilaku jasmaniah, meskipun perilaku eksternal lebih tampak dalam berbagai aktivitas belajar siswa. Misalnya, ketika seorang anak belajar membaca dan menulis, ia menggunakan alat jasmaniah seperti mulut dan tangan. Namun, tindakan mengucapkan kata atau menulis bukan sekadar respons terhadap stimulus, melainkan hasil dari dorongan mental yang diatur oleh otaknya. Jean Piaget, seorang psikolog terkemuka, menyatakan bahwa anak-anak memiliki dorongan bawaan untuk belajar (Barlow, 1985). Oleh karena itu, kaum kognitivis berpendapat bahwa perilaku seseorang lebih dipengaruhi oleh pemahamannya terhadap hubungan-hubungan dalam suatu situasi, bukan semata-mata oleh reaksi terhadap stimulus.
Implikasi Teori Belajar Kognitif
Teori-teori dari psikologi kognitif, seperti yang diajukan oleh para pemikir Gestalt, Kurt Lewin, Jean Piaget, dan J. Bruner, memberikan kerangka penting dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan pengajaran yang lebih efektif. Berikut adalah beberapa implikasi langsung dari teori belajar psikologi kognitif terhadap praktik pembelajaran dan pengajaran:
ADVERTISEMENT
Pembelajaran yang berfokus pada pemahaman menyeluruh dari konsep, bukan sekadar hafalan. Guru harus menghindari metode pengajaran yang menekankan hafalan mekanis dan fokus pada mengarahkan siswa agar mereka mampu melihat hubungan dan pola antar elemen materi pelajaran. Penerapan tugas yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah melalui pemahaman, seperti kasus studi atau proyek yang membutuhkan analisis mendalam, bukan hanya jawaban sederhana.
Sesuai dengan pandangan Gestalt, siswa didorong untuk menemukan solusi dari masalah melalui insight. Guru dapat memberikan situasi masalah nyata dan membiarkan siswa berpikir secara reflektif dan kreatif untuk menemukan solusinya. Metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) atau pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) sangat relevan dengan pendekatan ini, karena siswa belajar dengan mengeksplorasi masalah dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Lewin menekankan pentingnya lingkungan psikologis siswa dalam proses belajar. Guru harus menciptakan suasana kelas yang mendukung, baik secara fisik maupun sosial, di mana siswa merasa nyaman untuk bereksplorasi dan belajar. Pengajaran yang berfokus pada motivasi intrinsik, dengan mempertimbangkan tujuan pribadi dan kebutuhan siswa, dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam belajar. Ini bisa dilakukan dengan memberikan tugas yang relevan dan bermakna bagi siswa.
Teori-teori belajar dari psikologi kognitif menekankan pentingnya pemahaman, interaksi dengan lingkungan, motivasi internal, dan tahapan perkembangan kognitif dalam proses pembelajaran. Pengajaran harus dirancang agar siswa aktif dalam membangun pengetahuan, terlibat dalam pemecahan masalah, dan mampu menghubungkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi, penemuan, dan refleksi.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA:
Aisyah, S., & Ramadhani, A. (2020). Perbedaan Indvidual dalam Perkembangan Kognitif Siswa Sekolah Dasar: Tinjauan dari Faktor Genetik dan Lingkungan . Jurnal Psikologi Pendidikan dan Komse;ing.
Ampuni, S. (1998). Proses Kognitif dalam Pemahaman Bacaan. Buletin Psikologi.
Andayani , S. (2021). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini . Jurnal An-Nur: Kajian Ilmu-Ilmu Pendidikan dan Keislaman.
Hidayat, R., & Fikri, M. Z. (2021). Pengaruuh Kognitif dan Tingkah Laku terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran.
Izzudin, A. (2021). Upaya Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini melalui Media Pembelajaran Sains.