Konten dari Pengguna

Pengaruh Hederitas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan Seorang Anak

Kholifatunnisa Assholihah
Mahasiswa Pendidikan Bhasa dan Sastra Indonesia, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Oktober 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kholifatunnisa Assholihah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Huy Nguyá»…n dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/28354749/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Huy Nguyá»…n dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/28354749/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Psikologi Pendidikan adalah cabang dari psikologi yang memfokuskan studi pada bagaimana individu mengalami proses belajar dan perkembangan dalam konteks Pendidikan. Tujuan utama disiplin ini adalah untuk memahami berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, dengan perhatian khusus pada peran hereditas dan lingkungan. Psikologi pendidikan merupakan prinsip-prinsip psikologi untuk menyelidiki dan mengatasi isu-isu dalam proses belajar mengajar, termasuk dampak dari hereditas dan lingkungan
ADVERTISEMENT
Hereditas adalah faktor utama dalam perkembangan individu, yang mencakup keseluruhan karakteristik yang diwariskan dari orang tua melalui gen. Pada awal kehidupan, individu dimulai sebagai sel tunggal berukuran sangat kecil, hasil perpaduan sel telur dari ibu dan sperma dari ayah. Sel-sel ini membelah dan berkembang menjadi organisme yang semakin kompleks selama sekitar sembilan bulan, hingga mencapai bentuk yang sempurna. Sifat yang diwariskan dari orang tua bersifat struktural, bukan perilaku yang diperoleh dari pengalaman. Prinsip pewarisan sifat meliputi:
a. Reproduksi, berarti pewarisan sifat hanya melalui sel benih.
b. Konformitas, berarti pewarisan sifat mengikuti pola generasi sebelumnya, seperti manusia mewariskan sifat manusia.
ADVERTISEMENT
c. Variasi, berarti kombinasi gen yang beragam menghasilkan variasi sifat antara saudara.
d. Regresi Filial, berarti sifat cenderung kembali ke rata-rata dalam generasi berikutnya.
Dalam perspektif psikologi, lingkungan mencakup segala sesuatu yang ada di dalam maupun di luar individu yang dapat mempengaruhi sifat, perilaku, atau perkembangannya. Lingkungan ini mencakup objek-objek alam, orang-orang, karya-karya, serta fakta-fakta objektif yang ada dalam diri individu, seperti kondisi organ tubuh dan perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-organ tersebut. Secara umum, lingkungan mencakup semua aspek dalam kehidupan manusia, baik yang internal maupun eksternal, meliputi aspek fisiologis, psikologis, dan sosiokultural. Dari segi fisiologis, lingkungan berkaitan dengan kondisi fisik dalam tubuh, seperti asupan gizi, vitamin, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, para ahli di bidang pendidikan, biologi, dan psikologi telah berusaha menjawab pertanyaan mengenai apakah perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor bawaan atau lingkungan. Dengan kata lain, mereka mempertanyakan apakah perkembangan individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa ditentukan oleh warisan genetik atau oleh pengaruh lingkungan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terdapat beberapa pandangan yang perlu dipertimbangkan:
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia sepenuhnya ditentukan oleh faktor faktor yang sudah ada sejak lahir. Faktor bawaan inilah yang membentuk hasil akhir dari perkembangan seseorang.
Aliran ini menentang pandangan Navitisme, berargumen bahwa perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang diperoleh sejak dini. Dalam pandangan ini, manusia dapat dibentuk kea rah positif atau negatif tergantung pada pengaruh lingkungannya. Di dunia pendidikan, pandangan ini dikenal sebagai optimisme paedagogis.
ADVERTISEMENT
Hukum ini diperkenalkan oleh psikolog Jerman William Stern, menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil dari interaksi pembawaan dan lingkungan. Namun, meskipun hukum ini mengakui peran keduanya, masih ada ketidaksepakatan mengenai nama yang lebih dominan, dengan beberapa berfokus lebih pada pengaruh bawaan dan yang lain pada pengaruh lingkungan.
Perkembangan individu merupakan hasil dari interaksi yang dinamis antara faktor bawaan dan lingkungan. Hereditas menyediakan dasar biologis berupa gen yang diwariskan dari orang tua, yang berperan dalam membentuk potensi fisik maupun psikologis. Namun, potensi ini hanya dapat berkembang sepenuhnya jika didukung oleh lingkungan yang memadai. Oleh karena itu, faktor bawaan saja tidak cukup untuk menentukan hasil akhir perkembangan, karena lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah dan kualitas pertumbuhan individu.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA :
Barlow, David H, and Mark Durand. Yogyakarta. Psikologi Abnormal. 2009: Pustaka Pelajar. Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaha Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hartini, Sri. 2011. Perkembangan Anak: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kartono, Kartini. 2003.