Konten dari Pengguna

Gaya Hidup?

Salsabila Zaahidiyah A
Mahasiswa Marketing Communication di Binus University.
15 November 2022 8:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Zaahidiyah A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hidup Mewah.  Foto: Pexels.com/Anastasia Shuraeva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hidup Mewah. Foto: Pexels.com/Anastasia Shuraeva
ADVERTISEMENT
Kita sebagai pribadi yang aktif tidak akan pernah luput dengan sebuah interaksi kepada orang lain, dan juga setiap harinya pun pasti akan ada hal-hal baru yang akan kita temui. Sebagai manusia yang hidup dengan berbagai aktivitas kita harus bisa memilih gaya hidup yang tepat dan yang sesuai dengan diri kita sendiri. Banyak gaya hidup yang tidak baik dan turut akan mempengaruhi perkembangan pada diri kita masing-masing. Gaya hidup juga pasti secara tidak langsung membentuk kepribadian kita, karena entah disadari atau tidak gaya hidup akan mencerminkan seperti apa kepribadian kita. Untuk sekarang, pada zaman yang dipenuhi oleh teknologi dan informasi banyak berbagai macam gaya hidup yang sering kita dengar, salah satunya ialah hedonisme atau kemewah-mewahan.
ADVERTISEMENT
Hedonisme merupakan suatu gaya hidup yang identik dengan bersenang-senang, tidak sedikit orang yang beranggapan negatif tentang gaya hidup yang satu ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini adalah sebuah kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Sifat utama yang dimiliki oleh para hedonis biasanya lebih memilih untuk menghindari suatu hal yang menyulitkan bagi mereka dan bersenang-senang adalah tujuannya, pasti sebagai manusia kita pasti mencegah hal-hal yang membuat kita tidak senang, akan tetapi orang-orang hedonis hanya akan menghabiskan waktu hidupnya dengan mencari kesenangan saja atau menghabiskan uang saja (berfoya-foya).
Gaya hidup hedonis ini diadopsi dari budaya barat yang kebanyakan masyarakatnya cenderung menghabiskan waktu di luar rumah, suka ditengah keramaian, bebas membeli barang branded yang mereka mau, lebih banyak bermain, dan banyak hal lainnya yang difokuskan untuk kesenangan mereka. Lifestyle ini memang sangat erat dengan perkembangan zaman atau globalisasi, semakin berkembangnya zaman semakin berkembang pula pola kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang mencirikan hedonisme yang patut kita ketahui, sadari, dan waspadai. Biasanya yang banyak saya temui diantaranya ialah pertama, mereka hanya memikirkan tentang kebahagiaan saja. Tidak mau merasa sulit dan hanya ingin bersenang-senang saja. Kedua, para hedonis biasanya konsumtif, menghabiskan uang mereka untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. Keinginan bukan kebutuhan. Jika tidak ditahan akan mengakibatkan keborosan pada diri kita. Ketiga, mereka selalu ingin lebih. Karena mereka bisa memenuhi keinginan mereka, maka akan muncul keinginan-keinginan yang lain setelahnya untuk mereka penuhi dan akan terus ingin lagi dan lebih lagi. Keempat, tidak sedikit yang egois. Mereka lebih memilih untuk mementingkan dirinya dan kesenangannya tanpa memikirkan, biasanya mereka akan mengenyampingkan kebutuhannya lalu mementingkan kesenangannya walaupun itu akan merugikan orang lain atau bahkan dirinya sendiri. Dan ciri yang terakhir yaitu sombong atau congkak. Jika mereka sudah bisa memenuhi semua yang mereka inginkan tanpa ada kesulitan atau hambatan, maka seiring berjalannya waktu mereka akan merasa tinggi juga cenderung akan merendahkan orang lain.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, sedikit pula orang yang sadar jika dirinya termasuk orang yang menjalani gaya hidup yang hedon. Akan tetapi tetap saja, setiap gaya hidup akan memberikan dampak positif dan negatif bagi setiap orang yang mengikuti dan menjalankannya, kembali lagi pada individu itu sendiri bisa memosisikan diri atau tidak.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk memilih gaya hidup hedon, dan diantaranya ada faktor internal yang pengaruh yang timbul dari dalam diri kita sendiri dan juga faktor eksternal faktor pengaruh yang disebabkan oleh sekitar kita.
Yang pertama ialah faktor internal 3 faktor internal dari diri kita yang turut mempengaruhi gaya hidup kita yaitu sikap, kepribadian, dan self control. Mulai dari sikap, jika kita selalu ingin menunjukkan siapa diri kita terlebihnya dengan kemewahan juga selalu ingin menjadi sebuah pusat perhatian, itu juga akan berpengaruh pada kita. Selanjutnya kepribadian, sebuah tingkah laku manusia itu mengikuti kepribadian yang dia punya. Jika seseorang ini memang selalu suka dengan hal-hal yang mewah atau berbau dengan kesenangan, maka secara tidak langsung akan membentuk lifestyle untuk dirinya. Untuk yang terakhir adalah self control, biasanya yang saya temui orang hedonis ini kebanyakan tidak bisa mengontrol diri mereka. Nah sebaliknya, jika kita mempunyai self control yang baik, kita pasti bisa menahan diri untuk melakukan hal yang sia-sia dan mengalihkannya untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Yang kedua ialah faktor eksternal juga ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi yaitu lingkungan, kelas sosial, dan kebudayaan. Pertama, lingkungan. Lingkungan sendiri punya peranan penting dalam pembentukan kepribadian kita, karena kita tidak bisa melepaskan diri dari berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Lingkungan yang paling berpengaruh terhadap perilaku kita diantaranya adalah lingkungan pertemanan dan keluarga. Lingkungan pertemanan ini berdampak besar untuk keseharian kita, dimana jika kita sudah nyaman dengan lingkungan pertemanan yang pola hidupnya hedon, nanti kita akan cenderung mengikuti apa yang circle kita lakukan. Lingkungan keluarga. Peran keluarga adalah yang paling penting dalam pembentukan karakter menurut saya. Jadi tergantung seperti apa gaya hidup yang ada dalam keluarga kita masing-masing, jika keluarga kita termasuk yang bergaya hidup hedon, maka tidak menutup kemungkinan kita akan sama dengan mereka.
ADVERTISEMENT
Berikutnya, kelas sosial. Pembagian kelas-kelas yang ada pada masyarakat luas ini juga mempengaruhi. Biasanya kelas ini membedakan tentang harta benda atau kekayaan, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan apa yang nampak yang termasuk dalam aspek kehidupan. Kelas sosial tentu saja mempengaruhi gaya hidup seseorang, dimana semakin tinggi kelas sosial seseorang tidak menutup kemungkinan dia akan memiliki gaya hidup yang tinggi juga. Maksud dari gaya hidup yang tinggi ialah, gaya hidup yang konsumtif dan bergengsi. Pastinya jika terus-menerus dibiarkan akan turut bergaya hidup hedon, yang suka berfoya-foya dan memfokuskan hidupnya untuk kesenangan.
Faktor eksternal yang terakhir adalah kebudayaan. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat itu akan membentuk suatu budaya. Budaya ini juga mempengaruhi setiap individu untuk mengambil keputusan. Karena itu, jika sudah mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, sehingga akan mempengaruhi gaya juga kehidupan manusia tersebut. Karena budaya ini tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu jika budayanya semakin berkembang, maka berkembang pula perilaku masyarakat yang ada.
ADVERTISEMENT
Jika membahas dampak negatifnya, kita pasti sudah langsung tahu apa saja dampak buruk yang akan kita peroleh dengan berbagai ciri dan faktor yang sudah dijelaskan diatas. Perlu kita ketahui juga gaya hidup hedon bukan hanya punya sisi negatif, akan tetapi gaya hidup hedon juga mempunyai sisi positif, yaitu membuat manusia mempunyai zona nyaman dari versi diri masing-masing dan lebih menikmati hidup. Lifestyle yang seperti ini pun akan menjauhkan kita dari rasa stres yang biasa didapatkan karena mempunyai banyak tekanan dan masalah yang menumpuk, karena jika kita menjadi seorang hedonis kita akan menjalani kehidupan dengan bersenang-senang.
Jadi itulah sedikit gambaran kecil yang bisa dijelaskan tentang hedonisme, tentang gaya hidupnya yang seperti apa dengan ciri dan faktor penyebabnya. Meskipun ada sisi positif dari hedonisme akan tetapi lebih banyak dampak negatif yang diberikan dari gaya hidupnya itu sendiri. Maka dari itu, lebih baik kita menghindari dan memilih gaya hidup yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT