Konten dari Pengguna

Pandangan Masyarakat Mengenai Peran Apoteker Hanya Peracik Obat, Apakah Benar?

Chaterine Monica Simamora
Saya merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi di Universitas Airlangga.
6 Januari 2025 18:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chaterine Monica Simamora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan termasuk dalam faktor kesejahteraan masyarakat yang berada dalam tingkatan yang sama dengan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan juga papan (Prananda, M. D., 2022). Dalam memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang terbaik dibutuhkan kolaborasi interprofesional dengan melibatkan profesional kesehatan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Selain antar tenaga kesehatan, komunikasi dengan pasien juga diperhatikan. Pasien akan merasa senang dan ingin melakukan kunjungan kembali jika sedang sakit kerumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan memuaskan. Pasien akan merasa senang apabila tenaga kesehatan dapat menciptakan suasana dan hubungan yang baik terhadapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pekerjaannya, seorang apoteker juga diharuskan untuk berinteraksi secara langsung dengan pasien walau tidak sesering dokter. Sewaktu proses pendidikannya, seorang apoteker harus mendapatkan gelar S.Farm dengan menempuh kurang lebih 4 tahun pendidikan dan melanjutkan pendidikan profesi selama 1 tahun hingga mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan Sumpah Apoteker. Apoteker termasuk dalam tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat. Peran apoteker dalam pelayanan kesehatan tidak hanya membuat obat atau sekedar menjaga apotek seperti yang diketahui oleh beberapa orang.
Foto Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Sumber: unair.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Foto Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Sumber: unair.ac.id
Menjawab pemikiran beberapa orang tersebut, pada tanggal 7 Maret 2014 World Health Organization (WHO) mencetuskan konsep Seven stars of Pharmacist agar Masyarakat awam dapat mengetahui peran apoteker selain membuat obat. Seiring berjalannya waktu Seven stars of Pharmacist mengalami perubahan menjadi Nine stars of Pharmacist hingga saat ini menjadi Ten stars of Pharmacist. Apa sajakah yang termasuk dalam konsep Ten starts of Pharmacist?
ADVERTISEMENT
Ten Stars of Pharmacist terdiri dari :
1. Care Giver
Seorang apoteker harus profesional dalam melayani pasien, mereka memiliki rasa empati dan simpati yang tinggi dengan memberikan perhatian atau kepedulian dan merasakan yang sedang dirasakan oleh pasien. Dapat dilihat pada saat seorang apoteker memberikan pelayanan informasi rinci mengenai obat terhadap pasien, memberikan obat yang sesuai dengan resep dokter, juga memberikan edukasi mengenai obat terhadap pasien dan lain sebagainya.
2. Decision Maker
Seorang apoteker harus mampu menentukan keputusan yang tepat dari berbagai macam alternatif yang ada. Prosesnya seorang apoteker akan mengalami saat dimana seorang pasien bertanya mengenai obat yang sesuai dengan keluhan yang disebutkan, cara pemakaian hingga penyimpanan obat yang benar. Begitu juga saat seorang apoteker meracik obat.
ADVERTISEMENT
3. Communicator
Seorang apoteker harus dapat menjembatani komunikasi antara pasien dengan dokter. Contohnya dengan memberikan pengetahuan secara baik dan jelas mengenai obat ataupun sosialisasi kesehatan lainnya kepada masyarakat.
4. Manager
Seorang apoteker harus tanggap, gesit juga mempunyai pengetahuan dalam mengelola apotek ataupun memanagement tugas dan tanggung jawab dalam proses pembuatan obat dengan baik dan benar.
5. Life Long Learner
Menjadi seorang apoteker harus menempuh pendidikan selama 4 tahun untuk mendapatkan gelar S.Farm lalu dilanjut dengan pendidikan profesi apoteker untuk mendapatkan gelar Apt. Tidak hanya itu, kedepannya mereka juga tetap harus mendedikasikan dirinya untuk terus mempelajari obat-obatan karena zaman yang akan terus maju dan berubah disertai dengan adanya perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
6. Teacher
Seorang apoteker harus dapat menjadi guru bagi sesama tenaga profesional kesehatan lainnya terkait dengan obat. Selain itu juga mengedukasi masyarakat agar menambah wawasan mereka mengenai obat-obatan sehingga tidak asal dalam pemakaian sehari-hari.
7. Leader
Seorang apoteker harus memiliki jiwa seorang pemimpin, agar dapat membawa dirinya kearah dan tujuan yang jelas. Jiwa kepemimpiannya akan memberikan mereka rasa kepercayaan diri sehingga dapat memutuskan langkah selanjutnya dengan benar dan berani bertanggung jawab.
8. Researcher
Seorang apoteker harus dapat fokus dalam pencarian inovasi dan pengembangan obat baru ataupun pengembangan obat sebelumnya. Oleh karena itu mereka harus belajar sepanjang waktu dengan melakukan penelitian dan riset agar dapat menyembuhkan tanpa efek samping yang merugikan pasien.
ADVERTISEMENT
9. Entrepreneur
Seorang apoteker harus berfokus pada kegiatan yang berkaitan dengan layanan kefarmasian seperti pembuatan dan pengembangan obat untuk kesejahteraan masyarakat.
10. Agent of Positive change
Seorang apoteker harus dapat membuat perubahan yang baik dalam praktik farmasi untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien juga kerja sama multidisiplin antar tenaga kesehatan lainnya.
Daftar Pustaka :
Prananda, M. D. (2022). Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Apoteker Yang Melakukan Kesalahan Pemberian Obat. Jurist-Diction, 5(5).
Christina, L. V. (2021). Penggunaan Metode SBAR untuk Komunikasi Efektif antara Tenaga Kesehatan dalam Konteks Klinis. KELUWIH: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 3(1), 57-63.
Kremin, Y., Lesyk, L., Lesyk, R., Levytska, O., & Hromovyk, B. (2023). Detailing the Ten Main Professional Roles of a Pharmacist to Provide the Scope of Professional Functions. Scientia Pharmaceutica, 91(1). https://doi.org/10.3390/scipharm91010005
ADVERTISEMENT