Konten dari Pengguna

Insecure Menyebabkan Kufur Solusinya: Bersyukur

Miftahur Rizqi
Mahasiswa Perbandingan Mazhab, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
9 Juli 2024 7:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miftahur Rizqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dapat dijelaskan dengan menguraikan tentang pentingnya sikap bersyukur dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak negatif dari ingkar nikmat atau menjadi tidak bersyukur terhadap karunia yang diterima. Artikel ini dapat menyoroti konsep-konsep seperti rasa syukur sebagai bagian dari nilai-nilai spiritual dan psikologis, serta implikasi sosial dan moralnya.
Foto: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim ayat 7)
Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa makna syukur antara lain ialah “menampakan”, dan ini berlawanan dengan kata kufur yang berarti “menutupi”. Sehingga, pada hakikatnya syukur ialah menampakan nikmat dengan menggunakannya dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan kehendak pemberi.
Lebih lanjut, Quraish Shihab memaparkan bahwa munculnya sikap kufur seperti rasa tidak puas hanya menyisakan perasaan tersiksa bagi jiwanya sendiri. Sikap ini sia-sia belaka, karena sama sekali tidak berpengaruh pada kebesaran dan kekayaan Allah swt.
ADVERTISEMENT
Insecure adalah kondisi ketika tingkat percaya diri seseorang menurun disertai dengan perasaan cemas, gelisah, dan takut dalam menghadapi atau melakukan sesuatu. Menurut Abraham Maslow, Insecure adalah suatu keadaan dimana seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Rasa tidak aman atau insecure sendiri bisa terjadi
pada diri setiap orang disaat sedang merasa kekurangan, malu, bersalah,bahkan sampai rasa tidak mampu akan melakukan sesuatu. Ketika perasaan tidak aman ini mengendalikan diri, maka hal ini akan memicu perasaan semakin tidak percaya diri yang ada pada diri seseorang.
Insecure merupakan perasaan tidak aman yang dimana seorang individu merasa tidak percaya diri (inferiority), takut, cemas (anxiety) dan lainnya akan suatu hal yang dipicu oleh rasa tidak puas dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri (Mu'awwanah, 2017).
ADVERTISEMENT
Para pelaku insecure hanya berfokus pada keindahan-keindahan yang dimiliki orang lain, tetapi tidak pernah menyadari anugerah Allah yang terdapat pada dirinya sendiri. Oleh sebab itu, untuk menekan fenomena ini, maka diperlukan penanaman sikap syukur melalui pembiasaan-pembiasaan sehari-hari.
Langkah yang bisa diambil misalnya dengan merubah mindset berpikir untuk tidak selalu membandingkan kemampuan diri dengan yang lebih tinggi, melainkan lebih bersyukur karena diberikan kesempatan yang lebih daripada orang lain yang kurang beruntung.
Sebagai seorang hamba Allah, sudah sepatutnya kita bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang Dia limpahkan. Ungkapan syukur bahkan dapat menjauhkan seseorang dari sifat takabur atau sombong.