Konten dari Pengguna

Demi Sebuah Kehidupan!

Kania Nurhaliza
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
9 Juli 2021 12:40 WIB
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kania Nurhaliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kantin SMA Negeri 1 Dramaga | Foto : koleksi pribadipribadipribadippribadipribadipribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kantin SMA Negeri 1 Dramaga | Foto : koleksi pribadipribadipribadippribadipribadipribadi
ADVERTISEMENT
Panasnya terik matahari dikala siang menjelang sore di sepanjang jalan di kota hujan (Bogor) tepatnya di jalan raya Dramaga KM.7 sudah berderet para pencari sesuap nasi. Dengan keringat yang bercucuran mereka masih melakukan kegiatan berdagang di sebuah kantin sekolah. Meskipun yang didapat tak seberapa, tapi mereka tetap harus berjualan untuk menyambung kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Alma Murni, seorang wanita kelahiran 1981 yang sudah hampir 2 tahun lamanya bekerja sebagai penjual seblak, bagi nya menjual seblak itu bukan hal yang sulit namun butuh kesabaran yang luar biasa untuk menunggu para pembeli untuk membeli dagangan seblaknya. Selain sebagai penjual seblak Ia adalah seorang Ibu dari anak perempuan yang bernama Thalita. Sejak kepergian suaminya yang sudah kembali kepada sang pencipta, membuatnya menjadi janda dan tulang punggung keluarga. Ia terpaksa harus berganti peran sebagai kepala keluarga. Pekerjaan ini dilakukan untuk menghidupi keluarganya. Penghasilan dari berjualan seblak hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.
Ibu Alma hanya tinggal bersama anak dan ibu nya yang saat ini sudah sakit-sakitan karena faktor usia yang sudah tidak muda lagi. Saat ini ibunya hanya terbaring lemah tak berdaya, dengan penuh kesabaran bu Alma merawat ibunya. Walaupun dia harus berjualan seblak tetapi dirinya selalu menyempatkan waktu untuk merawat sang ibu baik sebelum ataupun setelah pulang dari perjalanan seblak.
ADVERTISEMENT
Bu Alma setiap harinya berjualan seblak di kantin sekolah SMA Negeri 1 Dramaga, tempat yang ditempati nya untuk berjualan seblak saat ini ia sewa kepada salah satu pemilik kantin sekolah dengan membayar uang sewa yang lumayan besar setiap bulannya. Sedangkan penghasilnya hanya mencapai kurang lebih 120-150 ribu setiap harinya. Penjualannya pun tidak menentu terkadang seblak yang terjual banyak terkadang hanya sedikit bahkan pernah hanya terjual 2 porsi saja. itu lah yang harus ia sabarkan dari menjual seblak ini, kalau tidak begitu bagaimana cara menghidupi kebutuhan keluarganya.
Walaupun menjual seblak ini tidak menjanjikan, tapi kenyataannya sampai saat ini ia bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari anak dan ibunya dari hasil penjualan seblaknya setiap hari. Dia berjualan seblak ini karena keinginan yang kuat agar bisa memberikan kehidupan untuk anak beserta ibunya, juga sebagai rasa tanggung jawab nya sebagai orang tua kepada sang anak, serta tanggung jawab seorang anak kepada orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Bisa menyekolahkan anak setinggi mungkin adalah tujuannya, dia tidak ingin anaknya bernasib sama dengan dirinya yang putus sekolah di tengah jalan karena dulu orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikan nya, jangankan untuk sekolah, untuk makan pun susah. Memang saat itu ekonomi keluarganya sangat sulit. Dulu Ayahnya hanya bekerja serabutan sedangkan ibunya membantu perekonomian keluarga dengan menjadi buruh cuci baju para tetangga dekat rumahnya. Pedih memang jika mengingat masa lalu Bu Alma.
Saat ini penyemangat bekerja sebagai tukang seblak adalah sang anak, dia selalu memikirkan pendidikan untuk anaknya. Dia berharap agar mampu membiayai sekolah anaknya, Bu Alma ingin Thalita sang putri bisa meraih pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, agar anaknya bisa menggapai cita-citanya dan kelak bisa menjadi orang yang sukses. Sehingga kehidupan keluarganya bisa berubah menjadi lebih baik, sampai mereka bisa mengenyam kesenangan, kebahagiaan seperti yang diharapkan selama ini dengan apa yang mereka perjuangankan, jerih payah dan cucuran keringat yang tiada henti. Dengan harapan semoga suatu hari nanti anak tercintanya bisa menjadi orang yang berhasil dan dapat mengangkat derajat keluarga.
ADVERTISEMENT